"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Minggu, 02 Juli 2017

BUNGA GURUN : KEELOKAN TUMBUHAN GURUN

    Hanya sedikit tumbuhan yang dapat tumbuh di gurun, wilayah yang tandus dan kering dengan sangat sedikit curah hujan yang terjadi, menyebabkan wilayah gurun menjadi dunia yang sulit bagi tumbuh dan berkembangnya tumbuhan. Wilayah ini menyebabkan tumbuhan yang ada akan terbakar oleh teriknya panas pada siang hari dan sebaliknya diselimuti udara yang dingin membeku pada malam hari. Namun, ada sebagian tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan gurun dan mampu bertahan dengan iklim yang ekstrem dan kering.
    Tanaman gurun telah mampu beradaptasi dengan cara-cara khusus supaya dapat tetap hidup di gurun. Hanya di bukit-bukit pasir berpindah saja yang tidak terdapat tanaman sama sekali karena tanaman juga membutuhkan tempat berpijak. Akan tetapi, di tempat lain tanaman mampu bertahan dan beradaptasi dengan berbagai cara. Mereka harus bertahan dalam kekeringan yang panjang dan hujan yang datang tidak terduga. Hujan bisa turun deras atau rintik-rintik. Banyak tanaman menghadapi kondisi sulit ini dengan menyimpan setiap tetes kelembaban yang mereka ambil dari akar ke dalam batang atau umbi.
    Gurun bukan lah tempat yang mudah bagi tanaman untuk tumbuh. Pada beberapa bagian gurun itu, tanahnya terlalu bergaram, sehingga tidak ada tanaman yang dapat tumbuh. Sedangkan di bagian lain misalnya bukit-bukit pasir berpindah sehingga tidak memungkinkan tumbuhan menancapkan akarnya. Banyak tempat di gurun yang subur dan kaya akan mineral yang diperlukan tumbuh-tumbuhan, tetapi sayangnya udaranya begitu kering dan sangat kekurangan air.

    Pada umumnya tumbuhan gurun harus mengumpulkan dan menyimpan sebanyak mungkin air bila hujan. Air ini harus mencukupi masa kering setelah hujan, yang dapat berlangsung lebih dari satu tahun. Caranya bermacam-macam. Sangat sedikit air hujan yang dapat menembus jauh ke dalam tanah sehingga banyak tumbuhan yang berakar dangkal berusaha untuk menyerap sebanyak mungkin air tepat di bawah permukaan tanah. Banyak pula tanaman yang berdaun tebal dan berdaging untuk menyimpan air. Seringkali ditutupi oleh zat lilin untuk mencegah kehilangan air, atau ditutupi oleh rambut-rambut halus sebagai perlindungan terhadap angin kering. Kaktus menyimpan air dalam batangnya yang berdaging. Daun yang sebenarnya adalah duri yang mempunyai permukaan lebih kecil untuk penguapan dan menjaga hewan yang merusak lapisan tahan air. Kaktus seguaro raksasa, yang dapat tumbuh lebih dari 15 meter, dan mampu menyimpan beratus-ratus liter air sebagai persediaan pada bagian batangnya.
Hamparan Saguaro Raksasa di malam hari
    Banyak tumbuhan gurun yang tidak berdaging dapat hidup terus pada musim kering yang panjang dengan menyimpan makanan dan air dalam umbi, rizoma atau akar yang mengembung. Perdu dan pohon biasanya berdaun kecil atau berduri agar tidak banyak kehilangan air, atau meluruhkan daun-daunnya pada masa kering. Kebanyakan pohon gurun hanya dapat tahan hidup di daerah-daerah yang mempunyai cadangan air di bawah tanah. Pohon-pohon itu mempunyai akar yang panjang sekali yang disebut akar mesquite dan dapat mencapai kedalaman sampai 30 meter.
    Beberapa tumbuhan gurun seperti Mesembryanthemum memiliki daun yang tebal untuk menyimpan air, sedangkan pohon Yucca yang tinggi dengan daun kaku dan ramping untuk mengurangi kehilangan air, Semak Kerosot juga berdaun kecil dan penuh dengan duri dengan batang mengembung. Lithops dan Stapelia menyimpan air dalam batang dan daun serta Kaktus barrel memperlihatkan jaringan penyimpan air, sedangkan tumbuahan terbesar di gurun benua Amerika adalah Kaktus Saguaro raksasa yang menyimpan air pada batangnya yang gemuk. 

    Kaktus Saguaro raksasa yang hidup di gurun Amerika Utara dapat mencapai ketinggian 16 meter dan berat 10 ton. Kaktus ini mengeluarkan jaringan akar dangkal yang panjangnya sampai 10 meter ke segala arah. Akar-akar ini kokoh dan padat , baik untuk menyerap air sebanyak mungkin, atau menjaga tegaknya tanaman meskipun angin kencang. Waktu pertumbuhannya sangat lama dan bisa bertahan hidup lebih dari 200 tahun.

Bunga Gurun
    Sekitar setahun sekali bahkan kadang-kadang lebih lama, hujan turun lebat. Beberapa minggu kemudian gurun akan ditutupi oleh berbagai macam bunga seperti rumput-rumputan, daisy, dandelion dan banyak tumbuhan herba lainnya. Tumbuhan ini melengkapi siklus hidupnya ketika tanah masih lembab untuk kemudian mati. Hanya bijinya yang masih hidup ketika masa kering. Beberapa biji mempunyai mekanisme pengamanan yang cukup kuat sehingga hanya bertunas setelah cukup turun hujan agar dapat hidup terus di gurun. 

Waktu Hujan
    Hampir sepanjang tahun, gurun tampak tandus. Jadi adalah suatu keajaiban jika tanaman dan hewan dapat bertahan di daerah ini. Kehidupan yang kaya merupakan kejutan dan benar-benar tampak hanya saat hujan. Hujan adalah pemicu hidupnya bumi yang kering terpanggang. Saat itu, ada banyak hewan dan tanaman yang menjejalkan seluruh siklus hidupnya dalam satu waktu yang singkat, yaitu saat air berlimpah. Sampai hujan turun, mereka tetap tidur dan bersembunyi, tetapi dengan cepat berkembang dan dewasa sebelum genangan air dan kolam mengering di bawah teriknya sinar matahari. Setelah seluruh air menguap dan tanah menjadi kering kerontang, yang terlihat hanyalah sisa-sisa kehidupan. Namun, mereka telah mencapai tujuannya, yaitu berkembang biak dan memastikan adanya generasi pada masa datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.