"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 04 Juni 2012

PENDAKI TEWAS DI GUNUNG CIREMAI (BAGIAN 2)

KUMPULAN BERITA DARI GUNUNG CIREMAI

Terjungkal ke Kawah Ciremai, Kuswandi Tewas




Evakuasi Jenazah Kuswandi

Liputan6.com, Kuningan: Kuswandi, seorang pendaki asal Cirebon tewas setelah terjungkal ke kawah Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Jenazah korban yang dinyatakan hilang tiga hari silam tersebut baru bisa dievakuasi, Kamis (1/11) petang, karena medan yang sulit dan cuaca buruk. Saat ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan dengan luka di kepala serta patah tangan dan kaki.

Proses evakuasi dilakukan Tim Search and Rescue (SAR) dari Kelompok Akar Kuningan, Wanadri Bandung, Keluarga Besar Pecinta Alam Pandawa, dan Mapala Amic Cirebon sejak Kamis siang dan selesai malam hari. Penyebab lamanya evakuasi tersebut adalah keberadaan jenazah korban sejauh 300 meter di bawah bibir kawah. Menurut Komandan Tim SAR Aktivitas Anak Rimba Amalo, korban mendaki gunung tertinggi di Jabar tersebut sejak Jumat pekan silam, bersama lima temannya.

Saat itu, mereka menempuh jalur Sadarehe, Kecamatan Rajagaluh yang jarang dilalui pendaki. Untungnya, mereka selamat sampai Puncak Ciremai. Namun, ketika meniti bibir kawah, Kuswandi terpeleset dan jatuh ke dalam kawah. Berdasarkan catatan SCTV, dalam waktu 10 tahun terakhir sebanyak 20 orang tewas di Gunung Ciremai sejak 1990 silam hingga 2001 ini. Dari rentang waktu tersebut, korban terbanyak ada pada 1990, ketika sembilan peziarah asal Karawang tewas di tempat tersebut.(SID/Ridwan Pamungkas)

MEREKA YANG TEWAS DI CIREMAI

Tewasnya Mad Rizal menambah daftar pendaki yang tewas di gunung. Tim SAR Wanadri pada periode 2000-2002 mencatat beberapa peristiwa kecelakaan gunung. Umpamanya, pada 11 Februari 2001, lima orang meninggal akibat tersesat dan terjebak badai di Gunung ini. Sebulan kemudian, tepatnya pada 23 Maret, satu orang tewas akibat tersesat . Masih di tahun yang sama, dua bulan kemudian (20 Juli), Gunung Ciremai (3078 mdpl) meminta korban dua orang tewas terjatuh ke kawah.

Sementara, yang tidak diketahui tanggal pastinya, ada tiga peristiwa. Antara lain tahun 2002 (3 orang tersesat, 2 di antaranya tewas), sedangkan (1 orang tewas terjatuh ke jurang).
Berdasarkan Catatan Tim Sar Kuningan sejak tahun 1973 hingga tahun 2009 jumlah korban tewas di Gunung Ciremai sudah melebihi 50 orang pendaki, terbanyak jatuh kedalam kawahnya yang sangat dalam. Sisanya karena terserang badai, tersesat, kedinginan dan tahun 2010 2 pendaki tewas karena tertimpa pohon pinus.

 NUSANTARA - JABAR
Minggu, 14 Agustus 2011 , 01:12:00
Kritis Dua Pendaki Ciremai Dievakuasi

CIREBON – Juarni (22), mahasiswa pecinta alam (Mapala) Pataga Untag 45 Samarinda, Kalimantan, tergeletak lemas di RSUD Gunung Jati, Sabtu (13/8). Selain Juarni, pendaki lainnya yakni Peni dari Himapa Bandung, jatuh pingsan. Keduanya dievakuasi dari kawasan puncak pendakian, karena kritis terkena Hipotermia. 
 
Keduanya bersama lima teman lainnya berencana mendaki puncak Gunung Ciremai menjelang 17 Agustus. Hanya, karena kondisi kesehatan dua pendaki tersebut, pendakian ke puncak Gunung Ciremai diurungkan. Beruntung, kedua korban berhasil diselamatkan tim evakuasi dari Mapala Wilayah Cirebon bersama Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (PPGC). Meskipun proses evakuasi kedua korban harus dipandu dari mulai kawasan Palutungan.

Menurut Arif, anggota Mapala Gunati Unswagati Cirebon, tim pendakian Gunung Ciremai berjumlah 7 orang, 2 anggota Mahapeka IAIN SNJ Cirebon, 1 anggota Pataga Cirebon, 2 anggota Pataga Samarinda, 1 anggota Mahameru, dan 1 anggota Himapa Bandung.    
Sebelum mencapai puncak, tim pendaki mengabarkan kepada Mapala yang berada di Cirebon dan Kuningan, Jumat malam (12/8), sekitar pukul 21.00. ”Saat itu juga kami langsung meluncur ke lokasi sekitar pukul 02.00 dini hari,” kata pria yang juga menjadi salah satu tim evakuasi korban, kepada Radar Cirebon (JPNN Group).

Arif menuturkan, proses evakuasi dilakukan dengan sistem estapet. “Untuk menghemat tenaga tim evakuator. Karena harus melewati empat pos dari lokasi kejadian, dalam proses evakuasi,” ujarnya.
Hari Sabtu (13/8) sekitar pukul 11.30, kata Arif, korban baru bisa dievakuasi di Palutungan dan kemudian dilarikan ke RSUD gunung Jati Cirebon.

Terkait dengan jatuhnya korban, Otang, anggota Mapala Gunati berharap, kepada Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), untuk lebih meningkatkan safety procedure untuk semua pendaki. “TNGC juga mestinya membuat TIM SAR pendakian. Karena selama ini belum ada penanganan sistematis dari TNGC ketika ada korban,” katanya.

Juarni, saat ditemui Radar di ruang perawatan, Kembang Sepatu, kamar 3 RSUD Gunung Jati mengaku masih merasakan mual-mual. Saat kejadian, dirinya mengalami penurunan daya tubuh. “Sebenarnya, dari bawah tidak ada masalah, tapi saat mendekati puncak suhu udara semakin dingin, saya tidak kuat,” ucapnya. (hsn)

Sumber Referensi : Liputan6.Com,Nusantara.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.