"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Kamis, 28 Mei 2015

TEHNIK DASAR PANJAT TEBING


    Bagi para pecinta alam ketinggian bukan menjadi hal yang ditakutkan, mereka menganggap bahwa itu tantangan yang harus mereka taklukan. Salah satu aktifitas yang paling disukai para pecinta alam ialah panjat tebing. Panjat tebing membutuhkan berbagai persiapan fisik, mental, dan juga peralatan yang tepat dan pastinya aktivitas ini sangat ekstrem dan berbahaya.
   Bagi para pemula biasanya mereka latihan panjat tebing indoor terlebih dahulu. Panjat tebing indoor bisa menjadi batu loncatan untuk melakukan pendakian pada tebing yang sesungguhnya. Bagi pemula, perlu diingat bahwa panjat tebing tidak hanya menyediakan berbagai kenikmatan dalam menggapai adrenalin didalam tubuh, namun juga merupakan sarana latihan fisik serius.
Jika latihan dirasa sudah cukup untuk panjat tebing indoor, barulah pendaki bisa menjajal tebing yang sesungguhnya. Pemula dalam outdoor climbing masih tetap harus diawasi oleh seorang mentor, atau seseorang yang sudah menunggu diatas tebing jika suatu saat terjadi masalah. Dan ingat outdoor climbing bukan lagi untuk pendaki pemula karena sangat beresiko dan berbahaya.

DIFINISI PANJAT TEBING

  
Panjat tebing adalah salah satu jenis kegiatan olahraga di alam bebas yang menitik beratkan pada kemampuan menyelesaikan setiap rute pada permukaan tebing. Panjat tebing tentu tidak bisa hanya dilakukan dengan berjalan kaki. Kemampuan membaca jalur, memiliki kekuatan, dayatahan dan kelenturan serta bisa bersahabat dengan setiap pegangan dan pijakan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang satu ini, berbicara soal andrenaline sepertinya hampir semua olahraga yang berbasis alam bebas selalu dapat memicu andrenaline. Pada umumnya panjat tebing dilakukan di kontur bebatuan tebing yang keras dengan posisi permukaan tebing bervariasi mulai dari sudut 90 derajat, 45 derajat, sampai 180 derajat.
   Pada perkembangannya panjat tebing saat ini bukan hanya sebatas olahraga alam, dilihat dari tujuannya panjat tebing terbagi beberapa macam, antara lain :
  •  Panjat tebing untuk kepuasan pribadi - disini pelaku melakukan kegiatan panjat tebing murni untuk kepuasan pribadi atau hobby, membuat rekor pribadi, mengukur batas kemampuan diri sendiri dan berbagai motivasi lainnya. 
  • Panjat tebing untuk mengejar prestasi - pemanjatan untuk tujuan prestasi umumnya dilakukan di dinding panjat membawa nama pribadi, club atau organisasi sampai negara dan dibina mulai dari usia anak-anak untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan mulai tingkat daerah sampai kejuaraan internasional. Di Indonesia badan yang membawahi olahraga ini adalah FPTI (Feredeasi Panjat Tebing Indonesia). 
  • Panjat tebing sebagai mata pencaharian - pada tahap ini panjat tebing sudah sebagai kegiatan profesi untuk mencari nafkah, dengan kemampuan memanjat serta licenci yang dimiliki ia  bisa bekerja di berbagai bidang dengan medan vertical. contohnya  adalah orang-orang yang bekerja di ketinggian.

MOTTO PANJAT TEBING

Motto populer dalam olahraga panjat tebing adalah Otak, Otot, Nasib. Motto ini bisa diartikan sebagai berikut :

OTAK
Ini berarti seorang pamanjat tebing harus memiliki kemampuan khusus dan menguasai teknik-teknik pemanjatan seperti membaca jalur, teknik gerakan, pegangan serta pijakan yang baik juga bisa menggunakan peralatan memanjat dengan baik.
 OTOT
Ini berarti seorang pemanjat selain harus memiliki kemampuan teknis juga harus memiliki kemampuan fisik yang baik. Seperti memiliki kekuatan, daya tahan dan kelenturan tubuh yang baik, tentunya ini tidak  bisa didapat secara instan, semua harus melalui proses latihan yang terus menerus.

NASIB
Setelah Otak dan Otot factor terakhir yang menentukan suksesnya sebuah pemanjatan adalah factor nasib atau factor keberuntungan, selalu berdoa sebelum memanjat dan selalu waspada adalah cara terbaik untuk mendapatkan hal tersebut.

 ETIKA DALAM PANJAT TEBING

  • Dalam setiap kegiatan atau olahraga pasti ada etika atau kode etik yang harus dipatuhi apalagi olahraga yang dilakukan di alam bebas, tujuannya adalah agar proses kegiatan berjalan dengan aman dan lancar juga meminimalisir kerusakan alam yang pada akhirnya asset alam tersebut akan selalu terjaga dengan baik. Begitu juga dengan olahraga panjat tebing, beberapa etika atau kode etik tersebut antara lain :
  • Pemanjatan pertama bisa melakukan pembersihan membuka jalur akan tetapi harus meminimalisir kerusakan tanaman dan bebatuan asli.
  •  Dilarang merusak pegangan dan pijakan
  •  Meminimalisir penggunaan Piton. Bor digunakan hanya sebagai alternative terakhir, begitu juga penggunaan magnesium hanya pada saat dibutuhkan saja.

TEKNIK DASAR UMUM DALAM  PANJAT TEBING

Teknik dasar yang umum dalam panjat tebing disini yaitu hanya sebatas teknik gerakan dalam memanjat, hal ini harus dipahami ketika hendak memanjat tujuannya adalah agar proses memanjat menjadi lebih efektif jadi tidak ada energy yang terbuang percuma. Walaupun dalam prakteknya tidak semua ketentuan-ketentuan dasar ini akan selalu dijumpai karena perbedaan jalur dan karakter setiap tebing akan tetapi prinsip dasar ini akan sangat membantu. Prinsip dasar yang harus diketahui adalah sebagai berikut :
  1.  Pertahankan 3 (tiga) titik kontak, saat memanjat ada 4 (empat) titik kontak yaitu kedua tangan dan kaki dan dalam proses memanjat sangat penting untuk tetap mempertahankan setidaknya 3 titik kontak, yaitu 1 (satu) kontak mencari pegangan atau pijakan sementara 3 (tiga) lainnya tetap menempel pada tebing. Cara seperti ini sangat membantu agar otot tidak mudah lelah ditambah lagi dengan mendapatkan titik keseimbangan yang sempurna.
  2. Saat menggenggam pegangan pada tebing usahakan posisi tangan selalu lurus, gunakan jangkauan setinggi-tingginya dalam menggapai pegangan, ingat fungsi tangan agar kita tetap menempel bukan menarik pegangan yang menbuat siku menjadi bengkok karena hal ini akan membuat otot tangan cepat lemas. Setelah meraih pegangan segera jatuhkan badan dengan menekuk kedua lutut dengan demikian posisi tangan akan menjadi lurus. Dengan posisi ini kerja otot tangan akan berkurang karena dibantu oleh otot bahu dan dada.
  3. Memanjat menggunakan kaki bukan dengan tangan, ini prinsip dasar memanjat yang terkadang sering dilupakan oleh pemanjat terutama pemanjat pemula. Ibarat memanjat tangga vertical seperti tangga di tower telekomunikasi, kita menggunakan kaki untuk memanjat yaitu dengan meletakkan kaki di anak tangga lebih dahulu baru mendorongnya keatas dan selalu kaki yang pertama di gerakkan baru diikuti dengan perpindahan tangan, ini karena tangan hanya digunakan agar kita tetap menempel di tangga tersebut. jangan terbalik, bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk naik anak tangga tersebut menggunakan tarikan tangan sementara kaki hanya sekedar menempel tidak bekerja. begitu juga saat memanjat tebing gunakan kaki untuk menambah ketinggian bukan tangan, maksimalkan kerja kaki adalah cara paling baik dalam proses memanjat.
  4. Dalam penguasaan teknik memanjat, pengetahuan tentang medan pemanjatan sangatlah penting, mengetahui jenis batuan tebing akan sangat membantu menentukan teknik apa yang diperlukan untuk menyelesaikan jalur tersebut, juga kemampuan membaca jalurpun harus diasah terus menerus agar pemanjatan menjadi efesien. Prinsipnya 1 (satu), biarkan tebing yang mendikte kita untuk bergerak biarkan tebing yang mengarahkan kita agar harus melakukan ini dan itu, proses inilah yang membuat pemanjat lebih dekat dan bersahabat dengan alam. Oleh karena itu mengetahui nama-nama gerakan, pegangan, dan pijakan menjadi sangat perlu dengan demikian kita akan mengetahui setiap teknik yang akan digunakan untuk menyelesaikan pemanjatan tersebut. Lagipula dengan mengetahui nama-nama gerakan, pegangan dan pijakan dalam memanjat kita akan mudah untuk berkomunikasi dengan pemanjat lain tentang bagaimana menyelesaikan satu jalur panjat tertentu.

  PERSIAPAN SEBELUM PANJAT TEBING

   Sebaiknya sebelum memulai memanjat anda ditemani oleh seorang yang sudah cukup terlatih dibidang olahraga ini, hal ini karena olahraga panjat tebing baru berjalan kalau dilakukan setidaknya oleh dua orang, seorang bertindak sebagai pemanjat dan seorang lagi membelay, kecuali untuk bouldering dan itupun kalau anda sudah cukup mahir kalau belum sebaiknya juga ditemani oleh seorang patner yang sudah mahir, selain berfungsi untuk membackup saat anda terjatuh anda akan banyak belajar cara memanjat dari patner anda.
   Untuk pemula ada baiknya melakukan pemanjatan di dinding panjat terlebih dahulu, ini sangat bermanfaat untuk melatih mental dan teknik, teknik disini bukan hanya kemampuan dalam menguasai gerakan tetapi juga kemampuan menggunakan peralatan panjat sesuai dengan prosedur selain itu juga untuk meminimalisir kecelakaan yang bisa saja terjadi, karena bagaimanapun terbentur di dinding papan atau fiber tidak secetar di tebing asli. Saat ini hampir semua dareah sudah ada tempat untuk memanjat baik itu papan panjat dari Pengurus Cabang Federesi Panjat Tebing Indonesia ataupun dari komunitas panjat tebing yang sudah mulai banyak di setiap daerah.
    Jangan ragu untuk mulai bergabung dengan komunitas - komunitas panjat tebing ataupun organisasi panjat tebing seperti FPTI, mereka akan sangat terbuka untuk menerima setiap orang yang suka dengan olahraga ini. Bagi sebagian orang olahraga ini agak ‘seram’ kalau dilihat tetapi percayalah kalau sudah mencobanya anda malah ketagihan.

Beberapa persiapan atau prosedur yang harus dilakukan sebelum melakukan pemanjatan antara lain :

  MELAKUKAN PEMANASAN (WARMING UP)


Tidak hanya dalam olahraga panjat tebing, pemanasan adalah hal wajib yang harus dilakukan sebelum kita memulai sebuah olahraga, apalagi untuk panjat memanjat yang membutuhkan kekuatan, kelenturan dan variasi gerakan yang sangat komplek. Lagipula manfaat dari melakukan pemanasan adalah agar tubuh tidak cedera saat latihan memanjat. Lakukan pemanasan dengan serius mulai dari kepala sampai kaki terutama di tempat-tempat yang renta terhadap cedera seperti leher dan sendi lainnya. Pemanasan bisa dilakukan selama 10 menit sampai 30 menit.

  MELAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP PERALATAN MEMANJAT

  Melakukan pemeriksaan peralatan adalah hal wajib yang harus selalu dilakukan sebelum dan sesudah memanjat, ini karena saat memanjat kita menggantungkan hidup pada peralatan tersebut, perhatikan apakah peralatan sudah sesuai dengan standar UIAA dengan kata lain semua peralatan harus berlisensi UIAA mulai dari harness, tali karnmantel dan lain sebagainya, perhatikan juga fisiknya karena sangat berbahaya untuk menggunakan peralatan yang sudah tidak layak pakai.
   Perhatikan juga simpul-simpul yang digunakan haruslah sesuai standar karena kesalahan penggunaan simpul juga dapat berakibat fatal, penggunaan simpul tali yang benar selain membuat aman juga akan memperpanjang umur tali, oleh karena itu bagi pemanjat pemula sangat penting untuk selalu di bimbing oleh yang sudah mahir mengingat olahraga ini sangat beresiko. 

MELAKUKAN PENDINGINAN

Setelah melakukan latihan pemanjatan maka lakukanlah pendinginan, pendinginan pasca latihan berfungsi untuk mengembalikan fungsi otot kembali ke keadaan normal dan juga berfungi untuk membakar asam laktat yang melekat di setiap tendon-tendon, asam laktat ini lah yang mengakibatkan munculnya rasa nyeri pada otot keesokan harinya. Lakukan pendinginan selama 5 menit sampai 15 menit selesai latihan.

Tips meningkatkan kemampuan Panjat Tebing :  
  1. Bayangkan diri anda pada saat memanjat tangga,bergerak dari yang satu memegang yang berikutnya santai seolah-olah anda sedang menaiki masing-masing anak tangga.
  2. Hindarilah mencengkeram pegangan atau climbing holds terlalu kuat karena anda akan segera kelelahan pada tangan anda
  3. Gunakan selalu kaki anda seperti tangan anda waktu bergerak.
  4. Percayalah kaki Anda dapat berdiri diatas kaki anda sepanjang hari. Anda tidak bergaul dengan tangan anda sepanjang hari. Terlalu sering orang-orang menggunakan tangan akhirnya cepat jatuh. Tekniknya sama dengan berlayar mengarungi ombak besar anda pasti menggunakan keseimbangan dengan kaki anda
  5. Percayalah pada belayer anda,fokus pada pemanjatan. Jika anda kawatir pada kemampuan belayer anda,carilah belayer plus instruktur yang profesional.
  6. Konsentrasilah pada jangkauan,kadang-kadang ada climbing holds yang lebih besar untuk dipegang,belajar lebih sabar untuk mencari pegangan (climbing holds) yang lebih baik buat anda cengkeram.
  7. Memanjat dari bawah keatas,bukan atas ke bawah. Tentu saja,jika anda melihat keatas arah jalurnya,bukan berarti tidak memperhatikan bagian bawah untuk injakan-injakan kaki mengikuti arah jalurnya.
  8. Rest position,adalah posisi tangan anda luruskan,yang satu tangan lagi kebawah trus di shaking,setelahnya bergantian tangan,begitu juga dengan kaki,yang satunya jangan menginjak, di shaking juga,bergantian tentunya,sampai tangan dan kaki otot2nya relax.
  9. High Phobia, takut akan ketinggian adalah normal,pemanjat profesional pun kalau stop climbing 2 bulan saja pasti akan takut lagi,hanya butuh waktu. Itu kenapa buat para pemula jawabannya adalah waktu, waktu akan menyembuhkan rasa takut ketinggian,butuh pengulangan latihan terus menerus dari anda sendiri dan akhirnya takut akan hilang dengan sendirinya,normal tiap orang pasti ada rasa takut ,itu baik buat kita mengontrol diri kita agar menjalani olah raga rock climbing ini harus dan wajib menjalankan safety procedurnya. Aman sekali olahraga ini buat anda sekalian,terutama harus didampingi seorang instruktur yang berpengalaman tentunya.
  10. Memanjat sama saja dengan latihan menari,anda bisa perhatikan mereka yang profesional,gerakan mereka seperti menari,poros sumbu kita waktu memanjat adalah pinggang, perhatikan pinggang kita sewaktu memanjat,kadang ada gerakan pinggang harus geser ke kanan atau kekiri,memutar pinggang sedikit ….dll . Itu semua untuk membantu keseimbangan kita dalam pemanjatan,sehingga tidak terlalu lelah di tangan,seperti pada items diatas.
Sasha Digulian Climber Amerika Serikat

Sumber Referensi : Notoutdoorlife.Blogspot.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.