"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Kamis, 31 Maret 2016

PERAIRAN DARAT : DANAU, RAWA, AIR TANAH

    Pengertian Danau adalah suatu massa air yang menempati daerah cekungan yang luas namun tidak seluas lautan dan dikelilingi oleh daratan. Danau ada yang airnya tawar dan ada yang airnya asin. Danau berair asin umumnya terdapat di daerah beriklim arid atau kering karena aktivitas penguapan yang terjadi sangat besar, sedangkan penambahan airnya tidak terlalu banyak. Contoh Danau Laut Mati di Israel dan Danau Laut Kaspia di perbatasan Rusia-Kazastan-Turkmenistan-Iran-Ajerbaijan.
    Jenis-jenis danau menurut proses terjadinya dibedakan menjadi 6 jenis yaitu :
  1. Danau Tektonik yaitu danau yang terjadi sebagai akibat adanya peristiwa tektonik pada kulit Bumi seperti gempa, patahan atau lipatan pada permukaan tanah. Contoh Danau Poso, Tempe, Tondano, Towoti di sulawesi, serta Danau Singkarak, Maninjau dan Danau Air tawar di Sumatera.
  2. Danau Vulkanik atau danau kawah yaitu danau yang terjadi karena aktivitas vukanik dan magma seperti yang terdapat pada kawah-kawah Gunung berapi di Indonesia, misalnya : Danau Kalimutu, Kawah Bromo, Kawah Batur, Kawah Kelud dan Kawah Ijen.
  3. Danau Tekto-Vulkanik adalah danau yang terjadi karena gabungan dua kekuatan yang terjadi bersama-sama, yaitu tektonik dan Vulkanik. Contoh Danau Toba di Sumatera Utara.
  4. Danau Es atau danau Glasial adalah danau yang terjadi karena erosi Gletser. Pencairan es akibat erosi ini akan mengisi cekungan-cekungan yang dilalui sehingga terbentuklah danau. Contoh danau ini banyak terdapat di perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada, misalnya Danau Superior, Michigan dan Danau Ontario.
  5. Danau Karst atau danau Doline adalah danau yang terdapat di daerah kapur dan terbentuk akibat proses erosi atau pelarutan batu kapur sehingga mengakibatkan cekungan yang kemudian terisi oleh air. Contoh Danau Karst di daerah Pegunungan Kapur di Yogyakarta.
  6. Danau buatan atau Waduk adalah danau yang sengaja dibuat manusia dengan cara membendung sungai. Waduk banyak terdapat di Pulau Jawa misalnya Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur membendung aliran Sungai Citarum, Waduk Kedung Ombo dan Gajah mungkur membendung sungai Bengawan solo dan waduk Riam Kanan dan Kiri di Kalimantan Selatan yang membendung aliran Sungai Barito.
Ekosistem Danau
 Selain Danau Air permukaan juga meliputi rawa yaitu daerah di dataran rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa ini dapat berasal dari air hujan, air sungai, maupun air tanah. Jenis Rawa ada 2 macam yaitu :
  1. Rawa yang senantiasa tergenang air. Rawa ini tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Ciri-ciri rawa yang airnya senantiasa tergenang adalah sbb:
  • Airnya masam atau payau, kadar keasaman air atau PH mencapai 4,5, berwarna merah dan kurang baik untuk tanaman, serta tidak dapat dimanfaatkan untuk air minum.
  • Tidak banyak organisma baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan hidup di rawa yang airnya masam
  • Bagian dasar rawa umumnya tertutup oleh gambut yang tebal.
         2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian. Rawa ini memiliki pintu pelepasan air .
    • Airnya tidak terlalu masam
    • Banyak organisme hidup disini, seperti cacing tanah, Ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti Eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
    • Dapat diolah menjadi lahan pertanian     
     Air terjun membentuk Telaga
        Selain Rawa air permukaan juga meliputi Air Tanah yaitu sekumpulan air yang terdapat di bawah permukaan tanah. Air tanah tanpa tekanan disebut air tanah Freatik misalnya sumur timba. Sedangkan air Tanah yang bertekanan atau keluar dengan sendirinya disebut air tanah Artesis misalnya sumur Artesis. Jenis air Tanah dibedakan atas beberapa macam antara lain :
    a. Berdasarkan wilayahnya terdiri atas :
    1. Wilayah air tanah yang masih dipengarauhi oleh udara luar. Wilayah ini terdapat di bagian teratas permukaan Bumi, yaitu dimana masih terdapat lapisan tanah yang mengandung air dan umumnya banyak dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan. 
    2. Wilayah jenuh air. Wilayah ini dikenal pula dengan wilayah kedalaman sumur dan jenis tanah/batuan.
    3. Wiayah kapiler air. Wilayah ini merupakan peralihan antara wilayah air tanah yang masih dipengaruhi udara dan wilayah jenuh air. Air tanah di wilayah ini diperoleh dari proses kapilerisasi atau perambatan air ke atas dari wilayah jenuh air.
    4. Wilayah air tanah dalam. Di wilayah ini terdapat air diantara dua lapisan tanah/batuan yang kedap air.
    b. Berdasarkan letaknya terdiri atas :
    1. Air tanah permukaan (Freatik) yaitu air tanah yang terdapat di atas lapisan betuan yang kedap air (lapisan Impermeable) dan paling dekat dengan permukaan bumi. Contoh : air sumur, air sungai, air danau dan air rawa.     
    2. Air tanah dalam (Artesis) yaitu air tanah yang terdapat di lapisan batuan tembus air dan berada di antara dua lapisan kedap air.     
                                                                             Rawa                                                                           
    c. Berdasarkan sumbernya terdiri atas :
    1. Air tanah yang berasal dari Atmosfer (Meteoric Water) yaitu air tanah yang berasal dari resapan air hujan dan es atau salju yang mencair.
    2. Air tanah yang berasal dari dalam bumi, terdiri dari tiga macam yaitu :
    • Air Turbir (Air fosil) yaitu air tanah yang tersimpan didalam batuan sedimen dan terjebak di dalam batuan sedimen sejak awal terbentuknya.
    • Air Juvenil yaitu air yang berasal dari magma dan apabila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas tertentu.
    • Air Vados, yaitu air tanah yang berasal dari Atmosfer atau curah hujan. 



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

    Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.