Ditulis oleh Ustadz M.Yohan Sukirno (MRPI NEWS)
Bismillahirrohmanirrohiim, Assalamualaikum Wr.Wb.
Tanggal 14 Februari oleh sebagian kalangan diyakini sebagai 'Hari kasih sayang', terutama di kalangan muda-mudi. Yang namanya cinta adalah fitrah dan anugerah yang diberikan Allah SWT untuk manusia. Sosok yang sangat pantas dan seharusnya dijadikan inspirasi lambang kasih sayang adalah Rasulullah SAW. Rasulullah menganjurkan kita untuk memberikan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia, kepada hewan, tumbuhan dan kepada lingkungan kita. Pengertian cinta dan kasih sayang yang dianjurkan Rasulullah bukan seperti perayaan valantine yang cenderung cinta pada lawan jenis dan cenderung mengumbar hawa nafsu. Kasih sayang yang dianjurkan Rasulullah SAW esensinya lebih hakiki, seperti kasih sayang kepada keluarga dan kepada sesama manusia. Jadi kasih sayang dalam Islam itu komplit.
Banyak remaja muslim karena ketidaktahuan dan cuma asal ikut-ikutan trend, juga agar supaya dikatakan gaul, akhirnya mereka pun merayakannya. Di antara mereka saling memberi kado, lebih-lebih pada orang yang dikasihi. Bahkan ada juga teman yang 'dihadiahkan' kepada teman lainnya sebagai bentuk kasih sayangnya, sementara teman yang menjadi 'hadiah' tersebut tidak mengetahui dan menyadari kalau dia sedang menjadi 'Barang Hadiah' dalam perayaan hari kasih sayang tersebut. Ada teman penulis yang bertutur dan menceritakan pengalaman mengenaskan dari seorang gadis belia, muslimah yang menjadi "korban hari kasih sayang". Demi mengurangi rasa bersalah, gadis belia tersebut menceritakan dengan jujur nasib yang menimpa dirinya.
Saat merayakan hari kasih sayang tersebut, gadis belia ini mengikuti ritual yang tidak begitu difahami olehnya, tetapi demi atas nama 'Gaul dan solidaritas', dia mengikuti acara tersebut. Tanpa sepengetahuannya, ternyata dia "dihadiahkan" oleh temannya kepada seorang pemuda untuk dinikmati di hari kasih sayang. Dengan hanya seteguk minuman yang dia tidak fahami itu minuman jenis apa, dia kehilangan keseimbangan dan tidak mempunyai tenaga dan kekuatan untuk memberontak dari segala apa yang diperbuat oleh si pemuda tampan tadi.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa hari yang diidentikkan dengan pengungkapan Kasih Sayang tersebut dinisbatkan pada kisah asmara dua anak manusia. Ada baiknya kita mengetahui makna kata "Cinta" dalam pandangan yang bernuansa Islami. Cinta, dalam bahasa Arab (Penulis memilih membandingkan kata ini dengan bahasa Arab karena sebagaimana yang Allah SWT sampaikan bahwa Al-Qur'an Allah turunkan dalam bahasa Arab (Lihat surat Taha: 113), ada beberapa makna dari kata yang mempunyai arti Cinta.
- Al-Mahabbah mempunyai arti Cinta. Kata yang berasal dari kata Habba ini menurut ahli bahasa, juga mengandung arti ash-shafa yang berarti jernih atau suci. Berarti, orang yang mempunyai cinta kepada seseorang lainnya harus selalu jernih dan suci. Dia selalu menjaga kesucian dirinya dan orang yang dicintainya, dia tidak akan rela maksiat dan keburukan menimpa orang yang dicintainya. Jadi, jikalau ada orang yang mengaku mencintai seseorang tetapi dia mengajaknya bermaksiat, maka sesungguhnya dia tidak mencintainya tetapi dia sangat bernafsu kepadanya. Kesucian cinta semacam ini sebagaimana yang telah diperankan dengan sempurna oleh Nabi Yusuf yang peristiwa kesucian cintanya bersama Zulaiha ini Allah abadikan dalam Al-Qur'an : " Ketika Nabi Yusuf digoda oleh Zulaiha, Nabi Yusuf mengatakan : ' Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik." (QS: Surat Yusuf ayat 23). Dalam sejarah kita mendapatkan informasi bahwa Nabi Yusuf pun sebenarnya sangat tertarik dengan Zulaiha, tetapi kecintaan Nabi Yusuf terhadap Zulaiha menyebabkan Nabi Yusuf menjaga cintanya dari maksiat dan lebih memilih penjara daripada harus berbuat dosa.
- Habbun berarti bejana. Ketika suatu bejana penuh di isi oleh sesuatu, maka tidak ada tempat sedikitpun selain sesuatu yang sudah memenuhi bejana tersebut. Allah menciptakan tempat dalam diri manusia bernama hati. Dan hanya bisa diisi oleh satu macam saja dan tidak bisa diisi oleh lebih dari satu macam. Ketika hati seseorang mencintai Allah, maka hatinya akan terpenuhi oleh cinta Allah dan tidak ada tempat untuk cinta kepada selain-Nya. Dan begitu juga sebalinya, ketika hati seseorang sudah dipenuhi oleh kecintaan kepada selain Allah, maka tidak tersisa sedikitpun tempat untuk mencintai Allah. Jikalau demikian, bagaimana seorang hamba bisa mencintai sesama mahluk, bagaimana seorang suami bisa mencintai istri dan anak-anaknya dan seterusnya kalau memang benar jika hati sudah mencintai Allah tidak sedikitpun tersisa ruangan dalam hati untuk selain Allah ? Ketika hati seorang hamba yang beriman, bersih dan bersinar, maka Cahaya Kasih Sayang Allah memancar kedalam hati orang yang beriman tersebut, kemudian cahaya Kasih Sayang Allah tersebut dia pancarkan lagi kepada orang lain dalam bentuk perhatian dan kasih sayang, dalam bentuk bertanggung jawab terhadap setiap amanah yang dipikulkan kepadanya, dan seterusnya. Jadi, ketika dia mencintai istrinya, bukan istrinya yang dia cintai, tetapi pancaran cinta Allah yang diteruskannya menjadi bentuk mencintai istri dan seterusnya. Cinta seorang hamba semacam ini akan selamat dari kemaksiatan. Begitulah hati hamba beriman. Setiap saat yang dilewatinya untuk mengarungi kehidupan di dunia ini dia dedikasikan untuk mewujudkan Asma Allah yang Agung sebagai wujud pengabdiannya kepada-Nya. " Sekali-kali tidaklah Aku ciptakan bangsa Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku" (QS Adzariyah ayat 56).
- Habbun berarti biji atau intisari. Awal dari penciptaan adalah Cinta. Atas dasar Cinta dan Kasih Sayang Allah, alam raya ini tercipta dan ada. Cinta dan Kasih Sayang Allah menyebabkan terjadinya keindahan dan keseimbangan di alam raya ini. Bahkan anak juga disebut sebagai buah dari cinta dan kasih sayang orang tuanya.
- Habbatul Qolbi. berarti cinta dari lubuk hati yang paling dalam. Orang yang sedang bercinta dengan kekasihnya, akan merasakan semua keindahan dan keragamannya masuk kedalam sanubarinya, oleh karena itu, terkadang para pencinta mersakan kedamaian, keindahan, namun juga kegelisahan bahkan penderitaan. Pengungkapan perasaan cinta kepada orang yang kita cintai memang penting. Nabi Muhammad SAW, menganjurkan hal itu sebagaimana sabdanya, " Jika salah seorang dari kalian mencintai sahabatnya, hendaklah dia memberitahukannya." (Al-Mahasin, jilid 1, hal.415, Hadits ke 953). Dan sebagai seorang muslim tentu sangat ideal bila perilakunya menunjukkan jati dirinya sebagai seorang muslim.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Selamat Ulang Tahun untuk seseorang yang Lahir di tanggal 27 Juni ini, Hari dimana cahaya Islam terpancar dari mata hati paling dalam, cinta yang menginspirasi untuk selalu berbuat kebajikan dan selalu ingat kepada-Nya
Selamat Ulang Tahun untuk seseorang yang Lahir di tanggal 27 Juni ini, Hari dimana cahaya Islam terpancar dari mata hati paling dalam, cinta yang menginspirasi untuk selalu berbuat kebajikan dan selalu ingat kepada-Nya