"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Selasa, 07 Juni 2016

JENIS-JENIS BATUAN

    Dimanapun kita bermukim tentu akan selalu berhubungan dengan batuan. Batu dan batuan jelas berbeda, batuan merupakan bagian kulit bumi dalam bentuk padat dan terbentuk oleh agregrasi partikel mineral. Batuan mencakup beberapa jenis misalnya batuan beku, batuan pasir, batuan gamping, batuan andesit dan lain-lain. Sebagian besar batu merupakan campuran dari beberapa mineral yang tidak mempunyai ramuan yang pasti, sehingga sebutir batu dengan butiran batu lainnya mungkin berbeda unsurnya.
   Menurut asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu :

  1. Batuan beku yaitu batuan hasil pendinginan batuan cair pijar (magma) yang berasal dari dalam perut bumi yang membeku pada saat gunung api meletus. Magma yang keluar dari dalam bumi juga dapat mengalami proses pembekuan pada saat perjalanan ke permukaan bumi. Pembekuan magma ada yang masih berada di sekitar dapur magma, berada di dalam lubang perjalanan (korok) dan ada yang membeku di permukaan bumi. Dari tiga batuan beku tersebut proses membekunya berbeda-beda, maka batuan beku jika dilihat menurut tempat membekunya digolongkan menjadi tiga bagian antara lain :
  • Batuan Plutonik (Batuan beku dalam) adalah batuan yang membeku tempatnya sangat dalam di tubuh bumi. Batuan plutonik proses membekunya perlahan-lahan sehingga hablur-hablurnya tumbuh secara wajar. Hasil pembekuan ini adalah batuan yang seluruhnya terdiri dari hablur (kristal) atau batuan berhablur penuh, misalnya granit.
  • Bauan Intrusif (Batuan retas/korok) adalah batuan yang membeku sudah terlepas dari dapur magma tetapi belum sampai ke permukaan bumi dan terjebak dalam korok gunung berapi, misalnya batu batolit.
  • Batuan ekstrusif (Batuan beku leleran) adalah batuan yang membeku sesudah sampai ke permukaan bumi. Batuan ini proses membekunya secara cepat atau tiba-tiba sehingga hablur-hablurnya halus. Hasil pembekuan ini contohnya batu Obsidian atau batuan kaca, batuan vulkanis dan batu basalt. Jika magmanya banyak mengandung unsur gas, maka hasil pembekuannya adalah batu apung atau batu timbul yang berongga-rongga.
2. Batuan Sedimen (Batuan endapan) 
    adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat terkikisnya  batuan dari suatu tempat , kemudian di         endapkan secara berlapis-lapis di tempat lain. Bahan-bahan sedimen yang terangkut oleh gaya             erosi dan transportasi , misalnya air hujan atau air sungai dapat di endapkan di dasar laut, muara         sungai, dasar danau dan dataran rendah. Setelah mengalami proses pengerasan, yaitu melalui               perekatan dan penekanan dalam waktu yang lama, bahan sedimen akhirnya dapat membatu.         
    Menurut proses terbentuknya batuan sedimen dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu :
  • Aluvium adalah batuan sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh sungai-sungai. Batuan ini dapat kita lihat di tepi-tepi sungai atau di muara sungai. Misalnya pasir dan tanah endapan di tepi sungai.
  • Batuan muda yang lunak adalah batuan sedimen yang tidak dipengaruhi oleh gempa atau gerakan orogenesa. Pada lapisan batuan ini sering terdapat tambang minyak bumi, misalnya lumpur lunak.
  • Batuan tua yang keras, adalah batuan sedimen yang sudah melengkung atau terlipt bahkan retak oleh suatu gerakan endogen. Di tempat inilah sering muncul gunung yang tinggi. Misalnya batu serpih yang terbentuk dari lumpur dan tanah liat yang ditekan menjadi satu secara alami.
Menurut bahan asal pembetuknya, batuan sedimen dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu:
  • Batuan sedimen klastik adalah batuan yang terbentuk oleh disintegrasi batuan asal melalui proses pelapukan. Proses transportasi oleh air atau angin dapat mengubah atau memperkecil pecahnya dalam berbagai ukuran dan bentuk. Batuan sedimen klastik dapat dikelompokkan menjadi batuan sedimen yang butirannya sangat halus misalnya tanah liat, batuan sedimen yang butirannya halus sedang, misalnya pasir dan batuan sedimen yang butirannya kasar misalnya breksi dan konglomerat. Batuan sedimen klastik memiliki satu golongan khusus yaitu batuan sedimen Pyroklastik. Batuan ini berasal dari erupsi gunung berapi yang keluar berbentuk debu halus, kemudian terbentuklah endapan yang berlapis-lapis, misalnya batuan sedimen Tuff.
  • Batuan sedimen organik adalah batuan yang berasal dari kegiatan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya batu kapur (limestone) yang berasal dari organisme seperti koral, algae, foraminifera dan radolaria. Batubara (coal) terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi.
  • Batuan sedimen Kimiawi adalah batuan yang terbentuk karena proses kimiawi. Misalnya evaporit yaitu batuan yang dipisahkan atau diendapkan dari air danau di daerah gurun yang dangkal yang dipengaruhi oleh penguapan sangat hebat.
3. Batuan Malihan / Metamorf  (metamorfosa/metamorphic)
    Batuan Metamorf adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat tekanan yang berat dan mendapat         sentuhan temperatur yang tinggi di dalam bumi. Istilah metamorphic sesungguhnya berasal dari           bahasa Yunani yang artinya berubah bentuk. Batuan malihan ini terbentuk setelah mengalami             proses metamorfosa. Asal batuan ini dari batuan beku atau batuan sedimen. Adapun gaya yang           menjadikan perubahan itu adalah tekanan berat, temperatur tinggi atau gabungan keduanya yang         berlangsung berabad-abad lamanya, misalnya batu lempung setelah mengalami proses                         metamorfosa berubah bentuk menjadi batu tulis (Slate). Ada 3 macam batuan metamorf :
  • Batuan Metamorf Kontak, batuan ini terbentuk karena adanya pengaruh intrusi magma pada suhu yang sangat tinggi, suhu yang sangat tinggi ini karena letaknya yang dekat dengan magma. Contohnya batuan batholit, Lakholit dan Sill. Batuan metamorf ini dipengaruhi letak inttrusinya, makin jauh letak intrusinya maka derajat metamorfosisnya makin berkurang.
  • Batuan Metamorf Dinamo, batuan ini terbentuk akibat pengaruh tekanan yang sangat tinggi, dalam jangka waktu yang relatif lama serta dihasilkan dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo biasanya terjadi di bagian atas permukaan bumi (Kerak Bumi). Adanya tekanan yang berlawanan mengakibatkan perubahan butiran mineral menjadi pipih dan ada yang kembali berbentuk kristal. Beberapa jenis batuan metamorf berubah menjadi batuan hablur, contohnya batuan Serbuk dan serpih.
  • Batuan Metamorf  Pneumatolistis kontak, batuan ini terbentuk karena pengaruh gas dari dalam magma, pengaruh panas gas ini menyebabkan perubahan komposisi kimiawi mineral dari batuan ini, contoh batuan metamorf pneumatolistis kontak adalah kuarsa dengan gas hoirum berubah menjadi turmalin (sejenis batu permata)
 Batuan Beku : Granit
 Batuan Beku : Obsidian
 Batuan Beku : Batu Apung

 Batuan Sedimen : Konglomerat
Batuan Metamorf : Turmalin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.