"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 06 Juni 2016

SKALA KEKUATAN GEMPA BUMI

    Skala kekuatan gempa bumi diukur berdasarkan kuat atau lemahnya getaran. Kuat atau lemahnya getaran dapat dilihat dari fenomena tingkat kerusakan lingkungan di sekitar sumber gempa bumi. Kekuatan gempa bumi umumnya dinyatakan dengan skala Richter. Skala Richter didasarkan pada alat pengukur gempa bumi, yaitu Seismograf Wood Anderson. Hasil pengukuran alat pengukur gempa bumi ini dengan cepat dapat diketahui berapa kekuatan getaran gempa dan jarak antara lokasi pengamatan dan sumber gempa bumi.
   Skala kekuatan gempa bumi sesungguhnya tidak hanya skala Richter saja, tetapi masih ada skala kekuatan gempa bumi lainnya, yakni skala Mercalli dan skala Omori. Perbedaan dari beberapa skala kekuatan gempa tersebut adalah untuk skala Richter secara umum kekuatan gempa diukur berdasarkan getaran magnitudo , sedangkan untuk skala Mercalli dan skala Omori keduanya hampir sama, yakni berdasarkan tahapan yang berkaitan dengan intensitas gempa.

A. Skala kekuatan gempa menurut C.F.Richter
C.F.Richter adalah seorang ahli seismologi berkebangsaan Amerika Serikat yang pada tahun 1935 menyusun skala gempa bumi berdasarkan skala Magnitudo (ukuran besarnya gempa). Richter menggunakan klasifikasi angka 0 sampai 8. Semakin besar angka semakin besar magnitudonya.

  1.  Magnitudo > 8         Bencana nasional ( national disaster )
  2.  Magnitudo > 7 - 8    Gempa besar ( major earthquake ) 
  3.  Magnitudo > 6 - 7    Gempa dektrukstif ( destructive eartquake )
  4.  Magnitudo > 5 - 6    Gempa merusak ( demaging earthquake ) 
  5.  Magnitudo > 4 - 5    Gempa keras ( strongly felt quake )
  6.  Magnitudo > 3 - 4    Gempa kecil ( small quake )
  7.  Magnitudo    0 - 3     Goncangan kecil ( small shock quake )                                                 
B. Skala kekuatan gempa bumi menurut Mercalli
Mercalli pada tahun 1931 menyusun skala gempa bumi berdasarkan skala intensitas gempa. Intensitas gempa di suatu tempat adalah kekuatan gempa ditaksir berdasarkan efek geologis dan efeknya terhadap bangunan-bangunan dan manusia. Skala Marcelli disusun dengan menggunakan angka romawi 1 sampai XII.
  1. I : Getaran tidak dapat dirasakan oleh semua orang, kecuali orang yang sangat peka terhadap getaran gempa.
  2. II : Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang tergantung bergoyang.
  3. III : Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terutama rumah lebih satu lantai, kendaraan yang sedang berhenti agak bergerak.
  4. IV : Getaran dirasakan oleh banyak orang . Piring pecah belah jatuh, daun jendela bergetar , dinding berbunyi karena retak dan pecah.
  5. V : Getaran dirasakan oleh setiap penduduk. Barang banyak yang berjatuhan, tiang tampak bergoyang dan bandul jam dinding berhenti.
  6. VI :  Getaran dirasakan oleh setiap penduduk dan pada umumnya mereka terkejut. Meja dan kursi bergerak, cerobong asap pabrik rusak.
  7. VII : Getaran terasa agak kuat dan setiap orang keluar rumah. Bangunan banyak yang rusak, cerobong asap pabrik pecah dan getaran dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
  8. VIII : Getaran terasa kuat. Dinding bangunan dapat lepas dari rangka rumah dan meja kursi terlempar , orang yang sedang naik kendaraan terganggu keseimbangannya.
  9. IX : Getaran terasa sangat kuat. Kerangka rumah banyak yang lepas, rumah tampak bergeser, instalasi air minum banyak yang putus.
  10. X : Getaran agak dahsyat . Dinding rumah tergeser dari pondasinya , tanah terbelah, rel kereta api tampak melengkung dan banyak tanah longsor.
  11. XI : Getaran terasa dahsyat. Bangunan roboh, jembatan putus, rel kereta api semua melengkung, pipa dalam tanah bengkok.
  12. XII : Getaran sangat dahsyat. Bangunan hancur sama sekali, permukaan tanah bergelombang, banyak benda-benda terlempar ke udara.
C. Skala Kekuatan Gempa bumi menurut Omori.
Skala gempa bumi menurut Omori secara umum hampir sama dengan skala kekuatan gempa yang ditulis oleh Marcelli.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.