"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Sabtu, 28 Mei 2016

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI DAN AKIBATNYA

   Bencana alam yang termasuk mengerikan bagi kehidupan manusia adalah gempa bumi ! Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang disebabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa dari dalam lapisan kulit bumi.
   Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di dalam bumi disebut Hiposentrum. Daerah di permukaan bumi atau di dasar laut tempat pusat getaran bumi merambat disebut Episentrum gempa. Gempa bumi dapat di klasifikasikan berdasarkan kedalaman hiposentrum dan kekuatan gelombang atau getaran gempa.

  1. Klasifikasi gempa bumi menurut kedalaman hiposentrum
  • Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km dibawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu membahayakan meskipun getarannya dirasakan di permukaan bumi. Beberapa tempat di Indonesia yang pernah mengalami gempa bumi dalam antara lain di bawah laut Jawa, Laut Sulawesi dan Laut Flores.
  • Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 Km sampai 300 Km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa jika dibandingkan dengan gempa bumi dalam. Beberapa tempat di Indonesia yang pernah mengalami gempa bumi menengah antara lain sepanjang pulau sumatera bagian Barat, Pulau Jawa bagian Selatan, sepanjang Teluk Tomini, Laut Maluku dan kepulauan Nusa Tenggara.
  • Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 Km dari permukaan bumi. Gempa bumi dangkal pada umumnya menimbulkan kerusakan yang besar dan korwan jiwa dan harta benda yang besar pula. Di Indonesia yang pernah mengalami gempa bumi dangkal adalah Pulau Bali, Aceh, Sumatra Barat, Yogyakarta dan Flores.
       2. Klasifikasi gempa bumi menurut gelombang/getran gempa
  • Gelombang primer (Gelombang longitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 Km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
  • Gelombang sekunder (Gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang menjadi 4-7 km/detik. Getaran ini juga berasal dari hiposentrum. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
  • Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3-4 Km/detik. Gelombang ini berasal dari episentrum. Gelombang inilah yang mengakibatkan banyak kerusakan di permukaan bumi.
   Alat untuk mengukur gemba bumi adalah Seismograf. Seismograf ada dua jenis, yaitu seismograf Vertikal dan Seismograf Horisontal. Untuk mengukur gempa bumi diperlukan satu seismograf vertikal dan dua seismograf horisontal. Masing-masing dipasang dengan posisi arah Timur-Barat dan satunya lagi dipasang dengan posisi utara-Selatan.
   Gemba bumi ada tiga jenis yaitu :
  1. Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh dislokasi atau perpindahan pergeseran lapisan bumi yang tiba-tiba terjadi dalam struktur bumi akibat adanya tarikan dan tekanan. Pergeseran lapisan bumi terdiri dari dua macam yaitu pergeseran secara vertikal dan secara horisontal. Gempa bumi inilah yang paling berbahaya dan menimbulkan bencana kerusakan yang sangat besar.
  2. Gempa bumi Vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Pada saat dapur magma bergejolak terdapat suatu tenaga atau energi yang mendesak lapisan bumi. Energi yang mendesak lapisan bumi ada yang mampu mengangkat lapisan bumi sampai ke permukaan yang disertai dengan getaran. Gunung api yang akan dan sedang meletus juga sering mengakibatkan gempa bumi. Jadi, sumber kekuatan gempa bumi vulkanik tersebut hanya berasal dari aktivitas magma gunung api.
  3. Gempa bumi runtuhan (Terban) adalah gempa bumi yang disebabkan oleh runtuhnya atap gua atau terowongan tambang di bawah tanah. Gua atau terowongan di bawah tanah membentuk rongga yang sangat besar. Jika batuan pada atap rongga atau dinding rongga tersebut mengalami pelapukan maka rongga dapat runtuh karena tidak kuat lagi menahan beban batuan di atas rongga. Runtuhnya gua dan terowongan yang besar mengakibatkan getaran yang kuat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.