"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Rabu, 15 September 2010

BELERANG : SULFUR BERWARNA KUNING

   
    Belerang atau sulfur adalah unsur non logam berwarna kuning yang tidak berasa dan tidak berbau dengan lambang kimia S. Dalam sistem periodik, belerang terletak pada golongan VIA dan periode 3. Nomor atom belerang adalah 16 dan massa atom relatifnya 32,07 gr/mol. Belerang memiliki titik lebur pada suhu 115,2o C dan titik didih pada suhu 444,6o C.
Mineral Belerang
    Belerang terdapat di alam dalam jumlah besar, baik dalam bentuk murni maupun dalam bentuk senyawa. Kerak bumi mengandung 0,05% belerang, sedangkan teras bumi menyimpan 15%. Kawah dari gunung berapi, misalnya mengandung belerang dalam jumlah besar. Batubara, minyak bumi, dan gas alam juga mengandung belerang. Dalam bentuk murni, belerang ditemukan bercampur dengan gipsum. Dalam bentuk senyawa, belerang terdapat dalam mineral sulfida dan sulfat, seperti gelena (PbS), Pirit (FeS2), Sinabar (HgS), spalerit (ZnS), stibnit (Sb2S3), barit (BaSO4), dan selestrit (SrSO4). Selain itu, belerang juga terdapat dalam banyak substansi organik, seperti telur, rambut dan protein.

Sifat Belerang
    Belerang memiliki berbagai bentuk alotrop. Akan tetapi, hanya ada tiga bentuk yang relatif stabil, yaitu kristal rombik, monoklinik, dan belerang plastik atau amorf. Belerang rombik merupakan bentuk yang banyak terdapat di alam dan bersifat paling stabil. Jika belerang alam dilelehkan pada titik lelehnya dan kemudian didinginkan perlahan, akan terbentuk kristal seperti jarum berwarna kuning tua yang disebut dengan belerang monoklinik. Kemudian kristal ini akan berubah menjadi belerang rombik yang berwarna kuning muda. Akan tetapi jika pemanasan dilakukan terus sehingga belerang mendidih dan dituang ke dalam air dingin, warnanya akan menjadi coklat dan menggumpal yang dikenal dengan belerang plastik atau belerang amorf. Setelah beberapa jam, gumpalan itu akan kembali kedalam bentuk rombik. Melalui sublimasi uap belerang diperoleh bubuk berupa bunga belerang yaitu serbuk berwarna kuning. Semua bentuk belerang tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam karbon disulfida. Belerang juga mudah terbakar dan bereaksi dengan oksigen menjadi belerang dioksida.
 Penambangan Belerang
Belerang di Kawah Ijen

Pembuatan Belerang
    Belerang biasanya bercampur dengan berbagai kotoran. Dahulu, belerang murni diperoleh dengan cara memanaskannya. Belerang akan mencair, namun kotorannya tetap padat, sehingga mudah dipisahkan. Kini pembuatan belerang dilakukan dengan Proses Frasch, berasal dari nama Herman Frasch, ilmuwan AS yang menciptakan proses ini pada 1891. Belerang juga dapat diperoleh dari tambang batubara, minyak bumi, dan gas alam. Unsur belerang di dalam sumur tambang diubah terlebih dahulu menjadi gas hidrogen sulfida (H2S) dan kemudian direaksikan dengan udara panas sehingga diperoleh hidrogen murni.

Pemanfaatan Belerang
    Belerang mempunyai manfaat yang sangat luas, baik dalam bentuk murni maupun senyawa. Belerang digunakan sebagai pupuk, pestisida, dan berbagai macam obat penyakit kulit, khususnya penyakit jamur. Belerang padat digunakan untuk campuran korek api, mesiu, zat warna, dan vulkanisasi karet. Dalam pembuatan sampo dan pengolahan foto juga digunakan belerang. Selain itu, belerang dimanfaatkan untuk pembuatan zat kimia tertentu. Salah satu yang paling penting adalah dalam pembuatan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat merupakan urutan pertama di antara semua bahan kimia pabrik.  
Bongkahan belerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.