"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 24 Maret 2014

UDANG : BIOTA LAUT YANG DAPAT DIKONSUMSI

    Udang merupakan kelompok hewan krustasea dari bangsa Dekapoda yang bertubuh semitransparan. Sekitar 2.000 spesies udang hidup di perairan tawar maupun di laut. Hewan yang berkerabat dekat dengan kepiting dan lobster ini merupakan salah satu bahan makanan sumber protein dan lemak yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
    Seperti anggota Arthopoda yang lain, udang memiliki tubuh yang bersegmen-segmen. Secara garis besar tubuh udang dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu sepalotoraks (gabungan antara kepala dan dada) serta abdomen (perut). Sepalotoraks ditutupi oleh karapaks atau eksoskeleton yang terbuat dari bahan kitin. Bagian depan (anterior) dari udang dilengkapi dengan moncong panjang berbentuk seperti tombak bergerigi yang disebut rostrum.
Animasi Lobster

Segmen Tubuh 
    Setiap segmen tubuh udang memiliki sepasang anggota tubuh. Sepasang mata majemuk terdapat pada segmen pertama, sedangkan antena dan antenul terdapat pada segmen kedua dan ketiga. Segmen keempat dan kelima dilengkapi dengan mandibula, sedangkan segmen keenam dan ketujuh dilengkapi dengan maksila. Maksiliped atau alat bantu untuk memasukkan makanan ke mulut terdapat pada segmen kedelapan sampai kesepuluh. Segmen ke 11 sampai ke 15 berupa pereiopod (kaki jalan). Pada beberapa jenis udang, pereipod pertama termodifikasi menjadi cheliped (capit). Pleopod (kaki renang) udang terdapat pada segmen ke 16 sampai segmen ke 19, sedangkan uropod (ekor) dan telson (segmen terakhir) terdapat pada segmen ke 20. Alat kelamin pada udang jantan dan betina terdapat pada segmen yang berbeda. Petasma (alat kelamin jantan) terdapat pada segmen pleopod pertama, sedangkan telikum (alat kelamin betina) terdapat pada bagian ventral segmen ke 15.

Pakan Udang
    Udang termasuk hewan omnivora. Selain plankton, pakan udang berupa bangkai hewan air dan krustasea lain seperti kutu air (Daphnia magna). Apabila jumlah pakan berkurang, udang dapat bersifat kanibal dengan cara memangsa udang lain yang sedang berganti kulit (molting). Makanan tersebut dimasukkan kedalam mulut dengan menggunakan maksiliped. Setelah dicerna oleh lambung dan usus, sisa makanan akan disalurkan ke bagian anus yang terletak pada segmen terakhir abdomen.

Pergantian Kulit
    Fertilisasi pada udang terjadi di tubuh individu betina. Telur yang telah dibuahi akan dilepaskan ke air atau disimpan di sekitar pleopod sampai menetas. Telur tersebut akan berkembang menjadi larva dalam beberapa fase. Setiap mengalami perubahan fase, larva mengalami pergantian kulit (molting). Udang dewasa juga mengalami pergantian kulit, terutama pada masa pertumbuhan dan masa pemijahan.

Tambak Udang
    Di Indonesia, udang dibudidayakan di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Pada umumnya, tambak udang terletak di daerah pantai yang memiliki temperatur air 26-30o C dan salinitas (kadar garam) 10-30 per mil. Udang dijual dalamberbagai bentuk seperti udang beku, udang kering, dan udang kalengan, maupun diolah menjadi kerupuk dan terasi. Selain itu, limbah udang juga dimanfaatkan menjadi pasta udang dan tepung udang (pakan udang)

Komoditas Ekspor
    Udang merupakan salah satu komoditas ekspor penting bagi Indonesia di sektor non migas. Beberapa spesies udang yang sering dibudidayakan antara lain udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus merguensis), udang galah (Macrobrachium rosenbergii), udang bidadari (Artemia salina) dan udang pelangi (Parapenaeopsis sculptilis).

 Udang Pelangi
 Udang Putih
Udang Galah
Udang Windu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.