"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 20 Juni 2011

TITANIUM : LOGAM TRANSISI BERWARNA PUTIH KEPERAKAN YANG BERSIFAT RINGAN DAN KUAT

   
     Titanium adalah logam transisi berwarna putih keperakan, yang bersifat ringan dan kuat, dengan lambang kimia Ti. Pada sistem periodik, titanium terletak pada golongan IV B dan periode 4. Nomor atom titanium adalah 22 dan massa atom relatifnya 47,88 gr/mol. Titanium memiliki titik lebur 1.660oC dan titik didih 3.287oC.
 Titanium
     Titanium pertama kali ditemukan oleh William Gregor, kimiawan Inggris pada tahun 1791. Nama titanium diberikan oleh Martin Heinrich Kalproth, kimiawan Jerman pada tahun 1795. Pada tahun 1930-an William kroll, kimiawan Jerman mengembangkan pengilangan titanium untuk skala besar. Pada tahun 1840, Du pont, perusahaan penghasil produk kimia dari Amerika Serikat, mulai memproduksi titanium secara komersil. Titanium merupakan unsur kesembilan terbanyak dalam kerak bumi.
Titanium Oksida
Sifat Titanium
    Titanium merupakan salah satu logam yang penting. Titanium memiliki massa jenis yang rendah, keras, tahan karat dan mudah diproduksi. Logam ini tidak larut dalam larutan asam kuat, seperti asam sulfat dan asam klorida. Titanium tidak reaktif di udara karena memiliki lapisan oksida dan nitrida sebagai pelindung. Logam ini tahan pengikisan 20 kali lebih besar dibandingkan logam campuran tembaga nikel serta tahan terhadap pengeroposan. Titanium juga memiliki angka banding kekuatan yang lebih berat daripada baja nirkarat. Batu permata titania terlihat lebih cemerlang daripada intan bila dipotong dan dipoles dengan baik.
Mineral Titanium
Proses Pembuatan
    Titanium terdapat di alam dalam bentuk bijih seperti rutil (TiO2) dan ilmenit (FeTiO3). UNsur ini banyak terdapat di dalam batu-batuan bintang (meteorit). Meskipun keberadaannya cukup melimpah di bumi, biaya pemrosesan titanium sangat mahal. Titanium sendiri lebih banyak dihasilkan dari proses secara komersial dibandingkan dibuat di dalam laboratorium.
    Salah satu metode yang digunakan dalam pembuatan titanium adalah metode Kroll yang benyak menggunakan klor dan karbon. Hasil reaksinya berupa titanium tetraklorida yang lalu dipisahkan dari besi triklorida dengan menggunakan proses destilasi. Senyawa titanium tetraklorida lalu direduksi menjadi logam murni oleh magnesium. Udara dikeluarkan agar logam yang dihasilkan tidak dikotori oleh unsur oksigen dan nitrogen. Sisa reaksinya berupa magnesium dan magnesium klorida kemudian dikeluarkan dari hasil reaksi dengan cara menggunakan air dan asam klorida sehingga meninggalkan spons titanium. Spons ini akan mencair di bawah tekanan helium atau argon dan pada akhirnya membeku membentuk titanium murni.
Titanium batangan
Pemanfaatan Titanium
    Sifat titanium yang kuat, ringan, tahan karat, tahan pengeroposan, dan memiliki konduktivitas panas yang baik membuat logam ini banyak dipakai pada berbagai bidang industri. Titanium dan campurannya dengan logam lain banyak digunakan untuk kontruksi pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, kapal laut, kapal selam, peralatan militer, dan pipa saluran. Natrium titanat digunakan dalam pesawat televisi, radar, mikrofon dan fonograf. Titanium tetraklorida digunakan sebagai mordan (pengikat) untuk perwarnaan. Titanium oksida digunakan untuk pembuatan batang las, email porselin, karet, kertas dan tekstil.

Sumber : Enslikopedi Umum Untuk Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.