Petugas Berhasil Temukan Empat Pendaki Yang Tersesat
Gunung Ciremai |
Keempat pendaki
tersebut yaitu Sabda Anugerah (23 tahun), Aga Prasetyadi (20 tahun),
Alan Maulani (20 tahu), dan Yusuf Sumantri (26 tahun), semuanya warga
Jalan Kalipasir, Cinere, Jakarta Pusat. Keempat pendaki tersebut
tersesat saat turun gunung karena keluar jalur akibat petunjuk arah yang
hilang akibat banyak pohon tumbang.
"Kami turun dari
puncak sekitar pukul 02.00 WIB dengan mengambil jalur Linggarjati. Namun
saat memasuki daerah Bapatere, kami mulai bingung karena banyak
petunjuk arah yang hilang karena tertimpa pohon tumbang. Solusinya kami
hanya mengandalkan kompas yang ada pada handpone kami," ungkap Sabda
saat tiba di Pos Pendakian Linggarjati.
Menurut Sabda,
pendakian dimulai pada hari Sabtu siang melalui jalur Apuy, Majalengka.
Mereka tiba di puncak Gunung Ciremai pada hari Minggu sekitar pukul
10.00 WIB, kemudian setelah beristirahat sebentar, langsung melanjutkan
perjalanan untuk pulang sekitar pukul 14.00 WIB. Dengan mengandalkan
kompas pada handphone dan peta buta yang terdapat pada brosur yang
diberikan petugas saat di Pos 1 Apuy, keempat pendaki ini berusaha
turun. Namun bukan jalan pulang yang mereka lalui, melainkan jalan yang
membawa mereka semakin jauh dari jalur hingga berada di tengah hutan
Ciremai yang berkabut.
Menyadari perjalanan
mereka tersesat, sekitar pukul 18.00 WIB, salah seorang pendaki
memutuskan mencari pertolongan dengan menghubungi nomor telepon Pos
Pendakian yang terdapat pada brosur. Namun ternyata nomor teresebut
tidak dapat dihubungi karena tidak terdaftar. Kemudian mereka pun
menghubungi keluarganya di Jakarta untuk meminta bantuan pihak
kepolisian dan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk pencarian.
"Beruntung handphone
kami masih aktif dan ada sinyal, sehingga kami pun menghubungi orang
tua kami untuk minta bantuan pencarian. Untuk menjaga komunikasi tetap
lancar, kami melakukan komunikasi hanya melalui SMS agar batere tidak
cepat habis," kata Sabda yang masih berstatus mahasiswa di Jurusan
Teknik Informatika STMIK Jakarta.
Sementara itu Pos 1
pendakian jalur Linggarjati yang mendapat laporan dari keluarga, segera
melakukan pencarian. Sebanyak lima orang petugas berangkat melakukan
pencarian pada hari Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Para pendaki
tersebut ditemukan di daerah Pangalap pertengahan atau sekitar 2 Km dari
jalur seharusnya. Mereka ditemukan dalam keadaan perbekalan hanya
tersisa 3 bungkus mie instan dan sedikit air mineral dalam botol. (Yuri/Job)
Tersesat di Ciremai
Korban Selamat: Pendakian Dalam Rangka Pelatihan Kader PKS
Selasa, 26/05/2009 16:04 WIB
Kuningan
Widianto, korban selamat dari pendakian kader PKS di
Gunung Ciremai berbagi cerita. Dia menuturkan bila kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pelatihan kader.
"Kita sedang melakukan pelatihan, dan sebenarnya sudah selesai dan hendak pulang," kata pria yang akrab disapa Widi saat ditemui di RS 1945 Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/5/2009).
Saat itu, di kawasan Sangga Buana, pada Sabtu 23 Mei sore sebenarnya rombongan sudah hendak pulang. Tapi saat tengah beristirahat, pimpinan rombongan tertimpa musibah.
"Ustadz Iwan tiba-tiba berdiri dan jalan, kemudian menjatuhkan diri ke jurang," kata Widi.
6 Anggota yang lain panik, kemudian melakukan pertolongan mengangkat Iwan, yang juga pengurus PKS di Kota Bekasi dari jurang sedalam 7 meter.
"Ustadz luka parah, kemudian kami memutuskan untuk mencari pertolongan," tutur Widi yang masih mengenakan kaus PKS ini.
5 Rekan Widi, termasuk Iwan berdiam di Sangga Buana, sedang dia dan seorang pemandu warga setempat bernama Fredi turun ke bawah. Dan saat turun ke bawah, mereka tersesat.
"Kami sempat bertemu seorang petani, berusia 60 tahun yang memakai baju putih dan berambut putih, saat kami tanya arah dia mengaku tidak tahu," tambah Widi.
Konon, cerita penduduk setempat kakek itu merupakan salah satu penunggu Gunung Ciremai. Dan bila pendaki menyapa kakek tersebut akan semakin tersesat.
"Akhirnya kami lemas dan tersesat, sampai ditemukan Tim SAR," tutupnya.
Widi masih menjalani perawatan karena kelelahan dan faktor penyakit radang ususnya. Diperkiarkan lusa dia bisa pulang ke Bekasi. Kini di rumah sakit, sejumlah kader PKS juga ikut menunggui Widi.
(ndr/irw)
Sumber Referensi : Detik.News
"Kita sedang melakukan pelatihan, dan sebenarnya sudah selesai dan hendak pulang," kata pria yang akrab disapa Widi saat ditemui di RS 1945 Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/5/2009).
Saat itu, di kawasan Sangga Buana, pada Sabtu 23 Mei sore sebenarnya rombongan sudah hendak pulang. Tapi saat tengah beristirahat, pimpinan rombongan tertimpa musibah.
"Ustadz Iwan tiba-tiba berdiri dan jalan, kemudian menjatuhkan diri ke jurang," kata Widi.
6 Anggota yang lain panik, kemudian melakukan pertolongan mengangkat Iwan, yang juga pengurus PKS di Kota Bekasi dari jurang sedalam 7 meter.
"Ustadz luka parah, kemudian kami memutuskan untuk mencari pertolongan," tutur Widi yang masih mengenakan kaus PKS ini.
5 Rekan Widi, termasuk Iwan berdiam di Sangga Buana, sedang dia dan seorang pemandu warga setempat bernama Fredi turun ke bawah. Dan saat turun ke bawah, mereka tersesat.
"Kami sempat bertemu seorang petani, berusia 60 tahun yang memakai baju putih dan berambut putih, saat kami tanya arah dia mengaku tidak tahu," tambah Widi.
Konon, cerita penduduk setempat kakek itu merupakan salah satu penunggu Gunung Ciremai. Dan bila pendaki menyapa kakek tersebut akan semakin tersesat.
"Akhirnya kami lemas dan tersesat, sampai ditemukan Tim SAR," tutupnya.
Widi masih menjalani perawatan karena kelelahan dan faktor penyakit radang ususnya. Diperkiarkan lusa dia bisa pulang ke Bekasi. Kini di rumah sakit, sejumlah kader PKS juga ikut menunggui Widi.
(ndr/irw)
Sumber Referensi : Detik.News