Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasannya di Bumi kita ini mempunyai banyak sekali ekosistem, karena
memang kenampakan setiap wilayah Bumi sangat bervariasi. Ekosistem yang
ada di Bumi ini dibedakan menjadi 2 kategori yakni ekosistem darat dan
air, dan salah satu jenis ekosistem yang akan kita kenal lebih dekat
adalah jenis ekosistem darat, yaitu ekosistem gurun.
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai ekosistem gurun, alangkah
baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu ekosistem
gurun. Ekosistem gurun atau yang dikenal dengan ekosistem padang pasir
ini merupakan ekosistem yang meliputi lingkungan padang pasir atau
gurun. Ekosistem gurun atau padang pasir ini juga bisa dikatakan sebagai
interaksi makhluk hidup yang berada di lingkungan atau habitat padang
pasir dengan komponen- komponen yang ada di sekitarnya, baik itu
komponen biotik maupun abiotik.
Ciri-Ciri Ekosistem Gurun
Ekosistem di Bumi ini ada banyak sekali, seperti yang telah kita
ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem ini diberi nama
berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada
ekosistem gurun atau padang pasir ini.
Oleh karena di sesuaikan dengan nama lingkungan atau habitatnya, maka
masing- masing ekosistem ini mempunyai ciri khusus. Ekosistem padang
pasir atau gurun ini juga mempunyai ciri khusus, beberapa ciri yang
dimiliki oleh ekosistem gurun ini antara lain adalah:
1. Merupakan bagian dari ekosistem darat atau tersetial
Ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan jenis ekosistem
daratan atau terestial. Hal ini sudah pasti karena memang lingkungannya
yang tidak terdapat di wilayah perairan, malah justru sebaliknya. Sebagi
salah satu jenis ekosistem tersetial atau daratan, dibandingkan dengan
eksositem daratan yang lainnya, ekosistem gurun ini merupakan ekosistem
yang paling luas.
Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di dunia berada di letak astonomis sekitar 20ᵒ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di Australia.
Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.
Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di dunia berada di letak astonomis sekitar 20ᵒ garis lintang utara, dari mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di dunia, yakni gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di Australia.
2. Memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yakni dibawah 25 cm per tahun
Salah satu ciri khas yang paling kuat yang dimiliki oleh ekosistem
gurun adalah rendahnya tingkat curah hujan yang berada di daerah
tersebut. Bahkan ekosistem gurun ini sangat sedikit memiliki tingkat
curah hujan. Curah hujan yang ada di wilayah gurun kurang dari 25 cm per
tahunnya. Selain sangat sedikit, hujan yang turun di daerah ini juga
mempunyai pola sebaran yang tidak teratur, sehingga ada bagian gurun
yang tidak menerima hujan sama sekali.
3. Laju penguapan atau evaporasi sangat tinggi
Berbeda dengan tingkat curah hujan yang dimiliki, tingkat penguapan
atau evaporasi di daerah gurun ini justru sangatlah besar. Bahkan
tingkat penguapan di daerah gurun ini lebih besar daripada curah
hujannya. Hal ini tentu saja yang menyebabkan wilayah gurun ini
sangatlah gersang dan sulit sekali dijadikan tempat tinggal
beberapamakhluk hidup.
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat ekstrim
Salah satu ciri dari ekosistem gurun adalah adanya perubahan suhu
yang sangat ekstrim. Perubahan ekstrim ini terletak antara sinag dan
juga malam. Suhu gurun ini sangatlah panas di siang hari, sementara di
malam hari suhu di gurun ini bisa sangat dingin. Perbedaan suhu diantara
keduanya bisa sangat banyak. Hal ini salah satunya disebabkan karena di
padang pasir atau gurun tidak ada pepohonan sama sekali hingga membuat
udara dan sinar matahari menerpa secara langsung.
5. Tanahnya berupa pasir yang sangat kering
Ekosistem gurun juga mempunyai ciri yang sangat khas, yakni mempunyai
tanah yang berupa pasir. Maka dari itulah ekosistem gurun ini juga
dikenal dengan ekosistem padang pasir. Tanah pasir yang berada di
ekosistem gurun ini memiliki sifat yang sangat kering. Hal ini juga
disebabakan karena curah hujan yang sangat sedikit dan persebarannya
tidak merata tersebut.Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya, hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun ini, seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.
6. Didominasi oleh pasir dan juga bebatuan
Seperti namanya, yaitu padang pasir, ekosistem gurun atau padang
pasir ini merupakan ekosistem yang kenampakannya juga didominasi oleh
pasir dan juga bebatuan. Apabila kita derada di ekosistem ini, maka kita
akan banyak menemukan pasir dan batu daripada tanah. Bahkan seluruh
tahan akan digantikan oleh pasir lembut yang jumlahnya sangat banyak.
7. Memiliki air tanah yang terasa asin
Meskipun tergolong wilayah yang mempunyai curah hujan sangat sedikit,
ekosistem gurun ini tertap mempunyai cadangan air tanah. Namun carandan
air tanah yang dimiliki wilayah gurun ini tergolong unik karena
memiliki rasa yang asin. Air di tanah di gurun ini mempunyai rasa yang
asin disebabka karena mineral garam yang terkandung di dalamnya tidak
mengalami pencucian terlebih dahulu oleh drainase maupun air hujan.
8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan tumbuhan yang bereproduksi cepat ketika udara lembab
Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak mudah bertahan hidup di
ekosistem gurun ini. Selain tanahnya yang sangat kering, tidak subur dan
juga keberadaan hujan sangatlah sedikit. Hal ini akan menyebabkan hanya
beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di
daerah ini. Tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah
gurun ini adalah mereka yang mengalami reproduksi dengan cepat selama
periode lembab.Proses Terbentuknya Gurun
Padang pasir merupakan kenampakan alam yang bersifat alamiah di Bumi
ini. Padang pasir atau gurun ini merupakan kenampakan salah satu dari
wujud daratan yang ada di muka Bumi. Namun ternyata ekosistem padang
pasir ini tidaklah terjadi secara serta merta begitu saja. Terjadinya
ekosistem padang pasir atau gurun ini karena didukung oleh 2 hal. 2
faktor yang mendukung proses terbentuknya ekosistem gurun atau padang
pasir ini adalah:
- Bayangan hujan yang berasal dari pegunungan yang tinggi
- Pola sirkulasi besar yang berasal dari angin global
Bayangan hujan dari pegunungan yang tinggi maksudnya adalah awan yang
terbentuk dari proses daur ulang air tidak bisa mencapai daerah gurun
karena akan dilahalagi oleh gunung yang menjulang tinggi tersebut. Hal
ini akan menyebabkan awan mencair sebelum mencapai di daerah ekosistem
gurun. Sementara itu, pola angin global akan menyebabkan angin yang
sampai di ekosistem gurun ini adalah angin yang bersifat kering dan
tidak membawa molekul air sama sekali.
Komponen Ekosistem Gurun
Setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing. Komponen-
komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan juga abiotik. Sama
seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun atau padang
pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang menyusun ekosistem
gurun tersebut.
Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi komponen
biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak
hidup atau berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan
komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai komponen yang berada di
ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain:
- Komponen biotik – Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini jumlahnya banyak dan ada beberapa jenis. Komponen biotik yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir antara lain tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di padang pasir ini adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan pasokan air yang sangat sedikit. Demikian pula binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis binatang yang mampu bertahan hidup di daerah kering.
- Komponen abiotik – Selain komponen yang hidup, ekosistem gurun atau padang pasir juga memiliki komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup. Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, pasir, dan tingkat keasaman atau pH.
Itulah beberapa komponen yang ada di ekosistem gurun atau padang
pasir tersebut. Melihat dari jenis binatang dan juga tumbuhan yang mampu
bertahan hidup disana, maka kita akan mendapati binatang dan tumbuhan
yang khas gurun seperti kurma, kaktus, unta dan juga ular.
Cuaca di Ekosistem Gurun atau Padang Pasir
Cuaca merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi bagi
kelangsungan hidup di suatu ekosistem. Beberapa makhluk hidup sangat
sensitif terhadap cuaca. Lalu, bagaimanakah cuaca di ekosistem gurun
atau padang paisr ini? Telah dikatakan sebelumnya bahwa gurun merupakan
tempat yang menerima sangat sedikit curah hujan, maka dari itulah kita
dapat menilai bahwa wilayah gurun ini mempunyai keadaan yang sangat
kering. Selain itu, wilayah ekosistem ini juga dikenal mempunyai
kelembaban udara yang sangat rendah.
Dengan gambaran umum yang demikian inilah kita dapat membayangkan
sedniri betapa gurun atau padang pasir ini adalah suatu wilayah yang
sangat panas dan kering dan mempunyai hujan sedikit dengan pola
persebaran yang tidak merata. Selain itu suhu di ekosistem ini akan
terasa sangat panas ketika di siang hari dan akan terasa sangat dingin
ketika malam hari. akan sedikit sulit untuk dapat bertahan hidup di
wilayah gurun ini. Maka dari itulah hanya beberapa jenis tumbuhan dan
juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah ini.
Namun demikian, dibalik iklim yang kering dan panas pada wilayah gurun, di beberapa negara yang memiliki kawasan gurun pasir dapat memanfaatkannya sebagai kawasan ekowisata, seperti misalnya di Gurun Rub al Khali yang masuk wilayah Uni Emirat Arab, oleh pemerintahan Dubai dikembangkan sebagai kawasan donasi wisata dengan memanfaatkan hewan Unta sebagai primadona transportasi wisata. Demikian pula gurun pasir Negev di Israel, Gurun Sinai di Mesir, Kalahari di Afrika Selatan ataupun Gurun Sahara di Afrika Utara juga dimanfaatkan sebagai kawasan Ekowisata yang menarik wisatawan mancanegara.