"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Kamis, 10 Oktober 2013

MACAN KUMBANG DI TENGAH HUTAN

 
    Macan kumbang atau macan tutul jawa (Panthera pardus melas)  merupakan salah satu hewan langka yang telah dilindungi undang-undang. Macan ini terancam punah akibat  perburuan liar dan habitatnya di hutan tropis di Pulau Jawa mulai berkurang. Berapa jumlah macan kumbang yang masih tersisa di hutan-hutan di Pulau Jawa? Tak ada yang tahu karena populasi hewan liar ini di hutan sangat sulit dihitung.
   Namun, diperkirakan macan kumbang ini masih hidup di hutan-hutan taman nasional di Pulau Jawa. Seperti di Gunung Halimun Salak, Gunung Gede Pangrango, Ujung Kulon, Gunung Ceremai, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Bromo, Gunung Semeru, Meru Betiri, Baluran, dan Alas Purwo.
   Di kebun-kebun binatang, jumlah macan kumbang ini tidak seberapa. Di Eropa, jumlah macan ini diperkirakan hanya 14 ekor. Di kebun binatang Indonesia, jumlahnya diperkirakan hanya sekitar 20 ekor.  Penelitian yang dilakukan tahun 2001 sampai 2004 di Gunung Halimun dengan menggunakan kamera otomatis memperkirakan populasi macan tutul di daerah tersebut ada sekitar 50- an ekor.Macan kumbang adalah macan tutul hitam meskipun mempunyai bulu yang berbeda yakni hitam. Orang sering kali menganggap macan kumbang sebagai spesies macan yang berbeda. Namun nyatanya, macan kumbang merupakan satu spesies dan hanya merupakan varian dari macan tutul (Panthera pardus).
Macan kumbang sering ditemui sebagai varian dari macan tutul jawa (Panthera pardus melas). Macan kumbang atau sering juga disebut sebagai macan hitam juga sering dijumpai sebagai varian dari subspesies macan tutul india (Panthera pardus fusca).
   Karena merupakan spesies yang sama, antara macan tutulbiasa yang berbulu coklat bertotol hitam dengan macan kumbang yang berwarna hitam dapat melakukan perkawinan dengan anak yang dihasilkan terkadang berwarna tutul dan terkadang hitam. Macan kumbang atau macan hitam merupakan varian macan tutul.

Ciri dan Perilaku Macan Kumbang.

   Karena merupakan spesies yang sama dengan macan tutul, macan kumbang mempunyai ciri-ciri dan perilaku yang mirip dengan macan tutul. Hanya saja bulu macan kumbang tampak berwarna hitam seluruhnya. Bulu macan kumbang yang berubah menjadi hitam tersebut disebabkan oleh pigmen melanistik sebagai bentuk adaptasi atas habitat hutan yang lebat dan gelap.
  Jika dicermati, warna pada macan kumbang tidaklah sepenuhnya hitam. Terdapat totol atau kembangan berbentuk bintik-bintik berwarna lebih gelap dibandingkan bulu dasarnya yang berwarna hitam mengkilat. Pola bintik-bintik gelap tersebut lebih mudah diamati saat di bawah cahaya terang.
Macan kumbang jawa (Panthera pardus melas) mempunyai ukuran tubuh berkisar antara 90 – 150 cm dengan tinggi 60 – 95 cm. Bobot badannya berkisar 40 – 60 kg. Dan sebagaimana jenis macan tutul lainnya, macan kumbang merupakan hewan nokturnal (beraktifitas di malam hari), pandai memanjat dan berenang.
  Macan kumbang pun seekor binatang karnivora yang memangsa buruannya seperti kijang, monyet ekor panjang, babi hutan, kancil dan owa jawa, landak jawa, surili dan lutung hitam. Hidup secara soliter dengan ruang gerak (teritorial) antara 5-25 km2 serta dapat bertahan hidup hingga usia 23 tahun.
  Persebaran, Populasi, dan Konservasi. Macan kumbang jawa (Panthera pardus melas) sebagai varian dari macan tutul jawa yang merupakan subspesies macan tutul yang hanya dapat ditemukan di pulau Jawa. Selain sering ditemui pada macan tutul jawa, varian macan kumbang juga sering didapati pada macan tutul india (Panthera pardus fusca).
   Saat ini macan kumbang bertahan di beberapa wilayah yang berbeda seperti di Taman Nasional (TN) Ujung Kulon, TN. Gunung Halimun Salak, dan TN. Gunung Gede (Jawa Barat) serta di TN. Meru Betiri, Baluran, dan Alas Purwo Jawa Timur. Jumlah populasinya (termasuk macan tutul jawa berbulu coklat) diperkirakan berkisar antara 250 – 500 ekor.
   Lantaran jumlah populasi yang semakin menurun dan habitat yang semakin sempit akibat kerusakan hutan dan alih fungsi hutan, IUCN Redlist memasukkan macan tutul jawa, termasuk macan kumbang, dalam status konservasi Critically Endangered (Kritis). Selain itu juga masuk dalam dalam CITES Apendik I yang berarti tidak boleh diperdagangkan.
Di Indonesia macan kumbang sebagai varian macan tutul pun termasuk satwa yang dilindungi dari kepunahan berdasarkan UU No. 5 tahun 1990 dan PP No. 7 tahun 1999.
Nah, jika sekarang telah jelas bahwa macan kumbang atau macan hitam bukan jenis tersendiri dan hanya merupakan varian dari macan tutul, terus bagaimana dengan macan putih?. Lain kali saja kita bahas.
  Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Felidae; Genus: Panthera; Spesies: Panthera pardus; Subspesies: Panthera pardus melas.
   Untuk mengetahui aktivitas macan kumbang ini, para peneliti menangkap dua macan kumbang lalu dipasangi radio kontrol. Menurut penelitian, macan kumbang ini aktif di pagi hari, mulai jam 6 sampai jam 9. Sore, mulai jam 3 sampai jam 6. Mereka berburu hewan, seperti kijang, monyet, babi hutan, dan kancil.
   Baru-baru ini, lembaga penelitian kehutanan CIFOR(Center for International Forestry Research)  merilis foto istimewa macan kumbang di sebuah hutan taman nasional di Jawa Barat. Foto-foto tersebut merupakan hasil jepretan kamera otomatis yang dipasang di beberapa pohon di tengah hutan.
Dari foto-foto yang dihasilkan, dapat diketahui jumlah macan yang berada di wilayah tersebut, juga jenis hewan yang menjadi mangsanya.
Macan Kumbang Terekam Kamera Trap di G.Salak
   Untuk memasang kamera otomatis ini, perlu keahlian, keberanian, dan kesabaran, selain biaya yang cukup besar. Bagaimana biayanya tidak besar. Kamera yang digunakan jumlahnya banyak dan  harganya tidak murah.Untuk memasang kamera di tempat-tempat strategis yang diperkirakan dilalui hewan liar, perlu keahlian dan keberanian.Setelah kamera dipasang, secara berkala baterai kamera harus diganti dan memori kamera harus diambil untuk diunduh ke komputer. Bisa jadi, kamera yang telah dipasang berhari-hari atau berbulan-bulan, tidak menghasilkan satu pun gambar karena tidak ada hewan yang melintas. Perlu kesabaran ekstra.
Namun, ketika kamera berhasil mengambil gambar yang diinginkan, kegembiraan itu tidak bisa dikatakan lagi. Oya, apakah anda pernah melihat macan kumbang ini di kebun binatang? Beberapa Kebun Binatang di Indonesia juga mengoleksi Macan Hitam ini, termasuk Taman Safari di Puncak, Jawa Barat. Kebetulan lokasi Taman Safari berada disekitar habitat Spesies Panthera Pardus Melas ini yang kadang-kadang malah mendekati lokasi dimana Teman-temannya ditampung di Pusat rehabilitasi di sekitar area Gunung Gede Pangrango. O ya, sekali lagi diingatkan kembali kepada anda pembaca semua bahwa Macan Kumbang Jawa dan Macan Tutul Jawa itu sama ya, satu Sub spesies dengan nama latin Panthera Pardus Melas.

Sumber Referensi : Alemendah.Org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.