"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Selasa, 08 Oktober 2013

CITAH : KUCING BESAR TERCEPAT DI DUNIA

    Citah (Acinonyx jubatus) adalah spesies karnivora dari suku Felidae yang termasuk salah satu mamalia tercepat di dunia. Kemampuan berlari citah didukung oleh kaki yang panjang dan tubuh yang langsing. Akibat perburuan dan kerusakan habitat, citah hanya bisa dijumpai di daerah sabana dan semi gurun Afrika (terutama Namibia) dan Timur Tengah.

 Keluarga Citah
    Citah memiliki panjang tubuh sekitar 112-140 cm, bobot 39-65 kg, dan tinggi bahu 66-94 cm. Bulu citah berwarna kuning kecokelatan dengan bercak hitam. Panjang ekornya mencapai 60-80 cm. Ekor citah berfungsi sebagai kemudi ketika berbelok dan sebagai penjaga keseimbangan tubuh ketika berlari cepat. Citah memiliki gigi yang berjumlah 30 buah dan berukuran kecil. Gigi geraham yang berbentuk seperti seperti gunting digunakan untuk mengiris daging, sedangkan gigi serinya digunakan untuk menyobek daging.
 Citah Afika
 Citah melintas di sabana Namibia
Anak Citah sedang bermain
Hewan Yang Terancam Punah
    Citah mampu bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu lama karena kebutuhan air diperoleh dari cairan tubuh mangsanya. Hewan ini lebih menyukai habitat terbuka sehingga pandangan matanya tidak terhalang ketika melihat mangsa dan predator. Saat ini, citah ras Asia (A.jubatus venaticus) dikatagorikan sebagai hewan yang terancam punah (endengered) oleh lembaga konservasi internasional IUCN.

Citah Betina
    Citah hidup secara berkelompok atau menyendiri. Kelompok citah umumnya terdiri dari 3-4 citah jantan, namun ada pula kelompok yang beranggotakan citah betina dan anak-anaknya. Citah betina biasanya hidup sendiri, kecuali ketika ia sedang mengasuh anak-anaknya. Setelah anak-anak citah dewasa, mereka akan meninggalkan induk citah kemudian memisahkan diri dari kelompoknya untuk hidup menyendiri.
 Sepasang Citah
 Citah melintas di atas pohon
Citah mengendap-endap berburu mangsa

Masa Pengasuhan
    Pada musim kawin, citah jantan dan betina tinggal bersama-sama selama tiga hari. Setelah mengalami masa bunting 90-95 hari, citah betina melahirkan 4-8 anak. Bobot anak citah dapat mencapai 250-300 gram. Untuk menghindari predator seperti hiena, macan tutul, dan singa, anak citah disembunyikan di dalam gua oleh induknya. Masa pengasuhan berakhir setelah anak citah berumur 4 bulan. Setelah itu, anak citah mulai belajar berburu sampai ia siap berpisah dengan induknya.
Pemburu Sejati
    Citah adalah pemburu sejati. Ia berburu mangsa pada siang maupun malam hari. Mangsa utama citah antara lain adalah antelop, rusa, zebra dan kelinci. Ketika berburu, citah memanfaatkan ketajaman matanya untuk mengintai mangsa. Hewan ini akan mendekati mangsanya dengan cara mengendap-endap. Apabila jaraknya sudah dekat, citah mengejar mangsa dengan kecepatan lari sekitar 110 km/jam. Dengan kecepatan ini, mangsa sulit untuk lolos dari kejaran citah. Akan tetapi jika mangsanya berhasil lolos, citah akan menghentikan pengejarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.