"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Kamis, 24 Oktober 2013

PORIFERA : SPONS DI DASAR SAMUDERA

    Porifera adalah nama filum dari hewan invertebrata akuatik yang memiliki banyak saluran air atau pori-pori di permukaan tubuhnya. Kelompok yang sering disebut hewan spons (Sponge) ini terdiri dari 5.000 spesies yang dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu kelas Calcispongiae atau Calcarea, Hyalospongiae atau Hexactinellida, dan Demospongiae. Selama berabad-abad, manusia telah memanfaatkan porifera (terutama genus Spongia) sebagai spons untuk mandi, mencuci dan mengecat. Namun saat ini porifera juga digunakan dalam proses pembuatan tembikar, perhiasan, dan peralatan rumah tangga.
    Porifera diperkirakan hidup sejak periode Kambrium awal sekitar 550 juta tahun lalu. Kelompok invertebrata ini hidup di habitat air tawar, air payau dan laut. Pada habitat laut, porifera tersebar di seluruh kedalaman, mulai dari daerah pasang (tidal zone) sampai daerah terdalam (abyssal zone). Beberapa spesies porifera beradaptasi dengan lingkungan air payau, sedangkan beberapa anggota suku Spongillidae (kelas Demospongiae) hidup di sungai dan danau.
 Porifera pipa cokelat
 Porifera Otak cokelat
 Spons porifera
 Spons Porifera Kuning
 Porifera pipa
Spikula
    Secara garis besar, struktur tubuh porifera tersusun atas dua lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar dibentuk oleh sel-sel pinakosit (pinacocyt), sedangkan lapisan dalam dibentuk oleh sel-sel koanosit (choanocyt) yang berflagela (berbulu cambuk). Di antara kedua lapisan tersebut terdapat zat gelatin dari sel-sel mesoglea dengan sejumlah spikula, yaitu serat keras yang berfungsi sebagai penyokong tubuh. Spikula porifera dapat dibuat dari protein spongin, kalsium karbonat (CaCO3), dan kristal silikat (H2Si3O7).

Saluran Air
    Sistem saluran air pada porifera dimulai dari pori-pori atau ostium dan diakhiri pada lubang utama atau oskulum. Sebelum dikeluarkan melalui oskulum, air akan ditampung lebih dahulu di dalam rongga sentral atau spongosol. Pencernaan dan pernapasan porifera tergantung pada aliran air yang masuk melalui pori-pori. Aliran air tersebut membawa masuk makanan dan oksigen sekaligus mengeluarkan zat sisa metabolisme dari tubuh porifera. Makanan hewan ini berupa mikroorganisme seperti diatom, bakteri dan protozoa.

Gemmulae
    Reproduksi porifera berlangsung secara seksual maupun aseksual. Pada reproduksi seksual, ovum dan spermatozoid dihasilkan oleh sel archeosit. Setelah terjadi proses fertilasi, ovum yang telah dibuahi berkembang menjadi larva berbulu cambuk. Larva tersebut kemudian berenang bebas dan menempel pada substrat sampai tumbuh menjadi individu baru. 
    Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang disebut Gemmulae. Tunas yang berasal dari sel archeosit tersebut akan membentuk kista bila kondisi lingkungan berubah menjadi ekstrem. Ketika induk porifera mati, gemmulae dapat tumbuh menjadi individu baru.

Koloni Porifera
    Koloni porifera dapat menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan akuatik, misalnya koral Parazoanthus axinellae yang hidup di permukaan tubuh spons Axinella. Selain itu, porifera juga mengadakan simbiosis mutualisme dengan ganggang. Ganggang memenfaatkan porifera untuk berlindung dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, sedangkan porifera menggunakan ganggang sebagai sumber oksigen, sumber makanan, dan pelindung sinar matahari.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.