"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Jumat, 12 Mei 2017

SERIGALA : PENGUASA DAERAH TUNDRA

 
 Induk Srigala dan anak-anaknya
Serigala (Canis Lupus) adalah nama binatang liar yang termasuk famili Canidae dan sekerabat dengan rubah, anjing, serta koyote. Penampilannya hampir mirip anjing besar dengan bulu yang lebat, panjang, dan lembut yang warnanya bervariasi antara putih, coklat, merah, hitam dan kelabu. Serigala memiliki kepala yang besar dengan kuping berdiri, serta dada yang dalam namun sempit.

 Lolongan Serigala hutan
     Serigala hidup berkelompok yang terdiri dari 8-24 anggota. Anggota kelompok serigala mempunyai ikatan yang kuat antara satu dengan lainnya. Di dalam kelompok serigala terdapat pembagian tugas utama seperti menjaga anak dan keselamatan kelompok atau mencari makan. Setiap anggota mengetahui kedudukan masing-masing. Serigala yang mempunyai kedudukan tinggi adalah serigala yang dominan atau lebih kuat. Hal ini dapat diketahui dari pergerakan khas badan (bahasa badan).

 Kelompok Serigala hutan
Bahasa Badan
    Serigala akan menandai suatu wilayah melalui baunya. Daerah kekuasaan suatu kelompok dibatasi oleh air kencing pemimpinnya. Serigala yang lebih rendah kedudukannya juga menggunakan bahasa badannya untuk menunjukkan bahwa ia memiliki kepekaan mengetahui ketuanya. Bila ekor dan telinga serigala senantiasa terkulai ke bawah, hal ini menandakan sikap tidak melawan. Adapun bila telinganya terlentang pertanda serigala menyerah kalah pada serigala yang lebih tinggi derajatnya. Lolongan serigala memberi tanda kepada kumpulan lain supaya tidak memasuki wilayahnya. Dengan mengandalkan indra penciuman, pembauan dan penglihatannya, serigala mengetahui keberadaan mangsanya. Makanan utamanya adalah tikus, kelinci dan burung besar. Selain itu serigala makan herbivora besar seperti rusa, kambing, sapi, kerbau dan babi.

Sepasang Serigala
Reproduksi
    Serigala berkembang biak dengan cara beranak. Masa kehamilannya 9 minggu. Satu induk serigala dapat melahirkan kurang lebih 1-14 bayi yang keadaanya masih buta, lemah dan tuli. Selama 3 minggu bayi serigala diberi susu induknya dan makan sisa-sisa daging buruan serigala dewasa. Setelah berusia 2 bulan anak serigala meninggalkan sarangnya yang biasanya terdapat di gua, lubang pohon, atau lubang-lubang bawah tanah. Pada usia 6 bulan anak serigala mulai berburu dengan induknya. Di alam bebas serigala dapat mencapai usia hingga 10 tahun.
Anak Serigala bermain dengan induknya
Rubah
    Rubah berbeda dengan famili Canidae lainnya. Rubah lebih banyak menggunakan penangkapan bunyi dan bau daripada penglihatan dalam mencari mangsa. Hidupnya secara soliter. Perawakannya mirip anjing kecil yang ramping, namun ekornya berbulu lebat. Kupingnya besar, berdiri dan berujung runcing. Moncongnya panjang dan menyempit di bagian ujung. Rubah berkembang biak dengan cara beranak. Anak rubah diasuh induk jantan dan betina di dalam sarang selama lima minggu. Setelah itu anak rubah meninggalkan sarang mencari makan dan menghadapi kehidupannya sendiri.
Rubah Kucing
     Rubah kucing (Vulpes macrotis) dan rubah tangkas (Vulpes velox) menghuni kawasan Great plains di Amerika Utara sebelah barat. Sebagai penghuni prairi yang terbuka dan daerah gurun, mereka berwarna lebih pudar daripada rubah merah (Vulpes vulpes). Rubah kucing bergantung pada gerong-gerong sebagai tempat perlindungan mereka. Kegersangan habitat memaksa mereka untuk menjelajah lebih luas demi mendapatkan tikus atau kelinci.
Rubah Merah
Spesies Serigala
    Habitat asli serigala adalah hutan maupun daerah pegunungan yang jauh dari komunitas manusia, terutama di wilayah Amerika Utara dan wilayah Eurasia (Asia Utara-Eropa Utara). Terdapat dua spesies serigala yaitu Canis Rutilens (anjing hutan) yang berbulu kuning kelabu dan Canis Lupus yang hidup aktif pada malam hari dan berbulu kelabu kekuningan. Panjang tubuh serigala jantan sekitar 1-2 meter, sedangkan tubuh betina lebih kecil daripada jantan. Serigala jantan dan betina bersama-sama memelihara anak-anak mereka, bahkan sergala lain juga membantunya jika sang induk sedang berburu.

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.