"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Minggu, 24 Desember 2017

JENIS-JENIS DINOSAURUS DI BENUA ASIA

  
    Dalam postingan kali ini admin Blog akan membahas jenis-jenis Dinosaurus yang fosilnya ditemukan di wilayah benua Asia. Jenis-jenis Dinosaurus ini antara lain :
1. Mamenchisaurus
Mamenchisaurus  adalah genus dinosaurus sauropoda yang mencakup beberapa spesies, terkenal karena leher mereka yang sangat panjang  yang mencapai setengah panjang tubuh keseluruhan.. Sebagian besar spesiesnya hidup pada 160-145 juta tahun yang lalu, dari zaman Oxfordia hingga Tithonia di akhir periode di Jurasik di Tiongkok Spesies terbesar memiliki panjang tubuh mencapai 35 meter (115 kaki)

                                 
Fosil Mamenchisaurus pertama kali ditemukan pada tahun 1952 di sebuah situs konstruksi jalan tol di Sicguan, Republik Rakyat Tiongkok. Sebagian fosil tulang diteliti dan dinamakan Mamenchisaurus constructus pada tahun 1954 oleh Professor Yang Zhongjian atau C. C. Young, seorang paleontologis terkenal Tiongkok. M. constructus memiliki panjang sekitar 13 m (43 kaki) dan 15 m (49 kaki).
Pada tahun 1972, spesies kedua dari Mamenchisaurus ditemukan (M. hochuanensis).
Mamenchisaurus berarti 'Kadal Mamenchi', dari bahasa mandarin Pinyin (马 'kuda') dan mén (门 'gerbang'), chi adalah translitrasi dari kata (溪 'aliran'), dikombinasikan dengan akhiran -saurus yang berarti "kadal").
Ukuran Tubuh 
Mamenchisaurus adalah Sauropoda raksasa. Panjangnya berkisar antara 20-25 m dengan berat mencapai 23 ton, menjadikannya sebagai satu dari delapan belas dinosaurus terbesar. Tingginya sekitar 5-6 m. Leher Mamenchisaurus adalah leher paling panjang dari semua makhluk yang pernah berjalan di Bumi, yaitu antara 9-13 m. Walaupun sangat panjang, leher ini tidak terlalu luwes atau lentur karena ditopang oleh sistem tendon dan otot-otot yang sangat kuat. Beberapa ilustrasi pada zaman dahulu menganggap Mamenchisaurus bisa mengangkat lehernya lurus ke atas untuk mencapai daun di pohon yang tinggi, namun kini ide itu dibantah. Posisi kepala yang terlalu tinggi akan membuat jantung sulit memompa darah ke kepala dan leher sepanjang itu lebih mungkin digunakan untuk membantu kepalanya merenggut daun-daun yang berada jauh dari tubuhnya. Beberapa ahli juga berpikir herbivora ini hidup di air, menggunakan daya apung untuk mencari makanan, tetapi Mamenchisaurus bisa terperosok ke lumpur karena beratnya yang luar biasa, dan lebih memilih untuk hidup di tanah kering.

2. Mononykus

Mononykus adalah pemburu gesit yang berlari di atas kakinya yang panjang, kuat, memangsa kadal, serangga dan mamalia kecil yang akan di tangkap dengan paruhnya.
Wujud Mononykus adalah percampuran antara seekor dinosaurus dan seekor burung. Ia juga memiliki dua ‘tangan’ pendek yang membingungkan para ahli, karena tidak dapat menyimpulkan kegunaan dari kedua ‘tangan’ tersebut.. Para ahli[saat ini berpendapat bahwa Mononykus telah berevolusi dari seekor burung yang dapat terbang, namun beradaptasi pada kehidupannya kaki mirip burung unta untuk berlari mengejar mangsanya lebih banyak digunakan dibandingkan dengan sayapnya. Seiring dengan berjalannya waktu sayapnya telah berubah menjadi ‘tangan’ yang tajam. 

Ciri-Ciri Mononykus 
Panjang : Sekitar 1 meter dari ujung paruhnya hingga ujung ekornya
Makanan : Mungkin serangga, kadal dan mamalia kecil, dan mungkin sedikit tumbuhan tertentu
Empat contoh tidak lengkap dari kerangka Mononykus telah ditemukan, di daerah Bugin Tsav di Gurun Gobi di selatan Mongolia. Tulang belulangnya terkubur dalam pasir, mengindikasikan bahwa mereka mati karena badai pasir atau bukit pasir yang runtuh. 
Fakta Lain
Pada saat ini para ahli menempatkan Mononykus pada keluarga generasi pertama dari burung yang dapat terbang yang disebut Alvarezsauridae, yang terdiri dari contoh lain yang mirip dari akhir zaman Cretaceous di Argentina.
Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa Mononykus hidup dalam liang, namun walaupun ‘tangan’nya tampaknya cukup cocok untuk menggali, kakinya yang panjang tidak cocok untuk menggali terowongan.
Contoh Mononykus pertama ditemukan pada tahun 1923 oleh ekpedisi yang dipimpin oleh pemburu fosil dari Amerika Roy Chapman Andrews. Namun tulang tersebut dibiarkan tidak bernama dan tidak di pelajari di Museum Sejarah Alam Amerika di New York hingga tahun 1993, pada saat anggota dari ekspedisi Amerika yang lain menemukan lagi tiga contoh lainnya.

3. Therizinosaurus

Therizinosaurus , dari bahasa Yunani kuno yang berarti ('kadal sabit/kadal pemotong'), adalah genus dari  dinosaurus theropoda yang berukuran sangat besar. Therizinosaurus hanya memiliki satu spesies yang diketahui hingga saat ini yaitu T. cheloniformis, yang hidup pada akhir Periode Kapur Akhirr (Tahap Campanian sampai Maastrichtian, sekitar 70 juta tahun yang lalu), dan merupakan Genus terakhir yang hidup dari kelompok Therizinosauria. Fosil dari T. Cheloniformis pertama kali ditemukan di Mongolia dan awalnya fosil yang berupa tulang dan cakar raksasa tersebut diduga milik dari reptil lain seperti penyu (maka spesies nya diberi nama "Cheloniformis" yang berarti "Penyu") 
Deskripsi 
Meskipun sisa-sisa fosil dari Therizinosaurus yang ditemukan tidak begitu lengkap, penggambaran karakteristik Therizinosaurus dapat dibuat berdasarkan bukti-bukti/­­gambaran dari therizinosauridae lain yang terkait. Seperti Therizinosauridae lainnya Therizinosaurus mungkin memiliki tengkorak kecil dan leher panjang, bipedal dan tubuh yang besar (berdasarkan tulang panggul therizinosaurids lainnya). Pada tahun 2010 Gregory S. Paul memperkirakan ukuran maksimum Therizinosaurus mencapai panjang 10 meter (33 kaki) dan berat 5 ton. Menjadikannya sebagai Genus dari kelompok therizinosauridae terbesar dan menjadikannya sebagai maniraptoran terbesar yang diketahui.
Fitur yang paling khas dari Therizinosaurus adalah kehadiran 3 buah cakar raksasa di masing-masing lengannya. Cakar besar merupakan hal umum yang terdapat dikelompok therizinosauridae, tetapi milik Therizinosaurus berukuran cukup besar mencapai panjang hingga 1 meter (Cakar yang terbesar dan terpanjang yang diketahui dari binatang apapun yang pernah hidup di bumi) Cakarnya relatif lurus, ramping, dan meruncing diujungnya. Kebiasaan makan Therizinosaurus tidak diketahui karena tidak ada bahan tengkorak yang pernah ditemukan yang bisa menunjukkan makanan mereka. Namun, seperti therizinosaurus lainnya, mereka mungkin adalah pemakan tumbuhan/herbivora. 
Penemuan
Sisa-sisa fosil pertama Therizinosaurus ditemukan pada ekspedisi Soviet-Mongolia pada tahun 1948, di Formasi Nemegt dari barat daya Mongolia. Hasil dari Ekspedisi tersebut berhasil menemukan beberapa cakar raksasa yang diukur panjangnya hingga satu meter. Kemudian dideskripsikan oleh ahli paleontologi Rusia Evgeny Maleev pada tahun 1954, yang dipikir ia merupakan fosil dari reptil seperti penyu dengan panjang 4-5 meter, yang menggunakan cakar tersebut untuk mengambil rumput laut.
cakar dari Therizinosaurus
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti makhluk apa itu sebenarnya, sampai tahun 1970 Anatoly
Konstantinovich Rozhdestvensky berpendapat bahwa fosil tersebut merupakan fosil dari dinosaurus teropoda, dan bukan fosil dari hewan reptil seperti penyu. Namun demikian, jenis yang tepat dari dinosaurus tersebut tetap menjadi perdebatan kontroversional dikala itu. Beberapa direkonstruksi dengan kepala dan tubuh seperti carnosaur dan cakar pembunuh dikaki seperti  deinonychus.

4. Xixianykus
Xixianykus adalah genus dari alvarezsaurid, Dinosaurus theropoda yang hidup pada periode Cretaceous di China.Jenis spesies Xixianykus zhangi dideskripsikan pada tahun 2010 oleh Xu Xing. Nama genusnya diambil dari Xixia, (nama sebuah daerah setingkat kabupaten di china) dan kata ("nyx") diambil dari bahasa yunani yang artinya cakar. Akhiran Nyx atau nykus dipakai secara umum untuk menamai Alvarezsaurid. Sedangkan nama spesiesnya adalah untuk menghormati  Zhang Xinglao.
Fosil dengan kode holotype XMDFEC V0011, ditemukan di Formasi Majiacun, Provinsi Henan, China. Fosil ini terdiri dari kerangka parsial, tanpa tengkorak. Bagian belakang kaki, panggul, dan punggung juga telah ditemukan. 
Umur
Xixianykus termasuk turunan tertua dari alvarezsauroida, kelompok parvicursorine yang diperkirakan hidup pada era Santonian-Coniacian dimana hal ini bertentangan dengan parvicursorines lainya, yang kebanyakan berasal dari era Campanian maupunMaastrichtian. 
Ciri-ciri
Xixianykus adalah hewan yang kecil, panjang tubuhnya sekitar 50 cm dan tingginya 20 cm. Hal ini menjadikanya sebagai salah satu dinosaurus paling kecil (tidak termasuk Burung). Hewan ini tampaknya beradaptasi dengan baik untuk menjadi pelari. Panjang tubuhnya sekitar 50 cm tetapi memiliki tungkai sepanjang 20 cm dan tulang femur yang pendek dikombinasikan dengan tibia yang panjang dan metatarsus, yang mengindikasikanya sebagai pelari yang cepat. Dinosaurus
ini kemungkingan memiliki bulu.

5. Xixiasaurus

Xixiasaurus adalah genus dinosaurus troodontida dari akhir era Cretaceous. Pertamakali dideskripsikan pada tahun 2010. Jenis spesiesnya disebut X. henanensis. Fosil Xixiasaurus ditemukan di china, tepatnya di Formasi Majiacun, Provinsi Henan, dan dipercaya hidup pada zaman Cretaceous akhir  Coniacian-Campanian, sekitar 83 juta tahun lalu. Fosil dideskripsikan oleh tim ilmuwan China, yang merupakan gabungan Lembaga penelitian ilmu geologi di Beijing dan Museum geologi Henan di Henan. Mereka memilih nama Xixiasaurus henanensis, yang artinya "Kadal Xixia dari Henan". 
Ciri-ciri 
Xixiasaurus termasuktroodontida, yaitu kelompok dinosaurus berukuran kecil yang menyerupai burung, gracile maniraptorans. Semua troodontida memiliki keunikan pada tengkoraknya, misalnya gigi yang lebih rapat di rahang bawah, dan jumlah gigi sangat banyak. Troodontida memiliki cakar melengkung dan tangan yang liar, dan beberapa di antaranya memiliki kapasitas otak jauh lebih baik daripada bangsa burung, artinya perilaku mereka lebih maju dan memiliki indra yang tajam. Xixiasaurus sekitar 12 m (39 ft) panjangnya. Xixiasaurus tiadak memiliki gerigi tajam pada gigi-giginya, relatif mirip dengan Byronosaurus. Xixiasaurus memiliki gigi lebih sedikit daripada Byronosaurus dan Mei, tetapi lebih banyak daripada Sinornithoides, Zanabazar dan Saurornithoides. Seperti Bryonosaurus, langit-langit mulutnya luas, dan giginya heterodontia.

Xixiasaurus kebanyakan diketahui dari kerangka utuh, atau kerangka yang kehilangan bagian posteriornya saja. Ujung moncongnya agak lebih pendek, tetapi secara keseluruhan, tengkoraknya menyerupai Bryonosaurus. Jika tulang hidungnya tidak menyatu atau tidak menyatu penuh, fosil Xixiasaurus tersebut kemungkinan mati sebelum dewasa. Kebanyakan tengkorak dapat terfosilkan dengan baik, demikian pula gigi dan semua gusinya. Dilihat dari bawah, giginya membentuk lengkungan seperti huruf U. Beberapa lubang kecil terdapat pada permukaan lateral maxilla. Gigi pada bagian maxilla lebih besar daripada gigi pada premaxilla. Tangan dan lengan bawah juga terfosil dengan baik. Cakar pada telunjuknya sangat besar, dengan bonggol yang digunakan untuk menekuk. Phalanges pertama untuk 2 digit pertama adalah 36 cm (14 in) and 3 cm (1,2 in) panjangnya. 
Penemuan
Xixiasaurus henanensis pertamakali dideskripsikan pada tahun 2010 sebagai namabinomial baru, yang berasal dari periode Cretaceous akhir di China. Holotype spesimenya adalah HGM 41HIII−0201, yang kebanyakan terdiri dari tengkorak dan dan sebagian lengan bawah. Xixiasaurus dipilih sebagai nama genus yang merujuk pada Basin Xixia, tempat di mana fosilnya ditemukan , dan saurus, yang artinya kadal. Nama spesiesnya diambil dari lokasi di mana basin itu berada yaitu Provinsi Henan Dengan demikian, namanya diterjemahkan menjadi "Kadal Xixia dari Henan". Xixiasaurus berasal dari bagian tengah Formasi Majiacun, tertanggal pada periode Coniacian-Campanian, sekitar 83 juta tahun lalu.

Sumber Referensi : Wikipedia Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.