"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 12 September 2011

KARBON DIOKSIDA : GAS KE EMPAT TERBANYAK PROSENTASENYA DI UDARA

    Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Karbon dioksida disebut juga gas asam arang karena gas karbon dioksida atom karbon juga dikenal dengan nama arang.
    Kadar gas karbon dioksida (o,035%) dalam udara menempati urutan keempat setelah nitogen, oksigen dan argon. Karbon dioksida di udara sebagian besar berasal dari gas buang pada pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara dan gas alam). Sebagian lagi disuplai oleh kebakaran hutan dan pembakaran materi atau bahan organik yang mengandung unsur karbon (C). Karbon dioksida juga dikeluarkan oleh mahluk hidup pada saat bernafas.

 Pencemaran udara penyumbang terbesar CO2
  Fotosintesis
    Gas karbon dioksida dipakai oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Pada fotosintesis karbon dioksida akan dipakai tumbuhan untuk memproduksi karbohidrat dengan bantuan sinar matahari (6CO2 + 6H2O > C6H12O6 +6O2). Pada reaksi fotosintesis dibebaskan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh mahluk hidup untuk bernapas dan untuk proses pembakaran (reaksi oksidasi). Pada proses pernapasan dan reaksi oksidasi akan dibebaskan gas karbon dioksida yang kemudian dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dari dua persamaan reaksi di atas terlihat bahwa pada pemakaian gas karbon dioksida akan dihasilkan gas oksigen dan sebaliknya pemakaian gas oksigen akan menghasilkan gas karbon dioksida. Inilah yang disebut keseimbangan antara karbon dioksida dan Oksigen.
CO2 adalah Gas Efek Rumah kaca
Efek Rumah Kaca
    Efek rumah kaca (greenhouse effect) berasal dari kondisi yang terjadi pada rumah kaca. Sinar matahari dapat menembus kaca dan masuk ke dalam untuk memanaskan tanaman yang ada dalam rumah kaca. Tetapi sinar ini tidak dapat dipantulkan kembali ke luar melewati rumah kaca sehingga menyebabkan ruangan dalam rumah kaca tersebut semakin panas. Gas karbon dioksida dalam jumlah besar berperilaku seperti kaca yang menyelimuti bumi, sehingga bumi dapat dianggap berada di dalam sebuah rumah kaca yang sangat besar.

Dampak pemanasan global
    Dalam kondisi seperti ini sinar mataharai yang masuk ke bumi akan terjebak (tidak dapat keluar lagi melalui lapisan gas karbon dioksida), sehingga bumi mengalami pemanasan secara keseluruhan (pemanasan global). Pemanasan global dapat mengakibatkan lapisan es di kutub mencair dan mengubah iklim dunia, yang pada gilirannya nanti dapatmembahayakan mahluk hidup secara keseluruhan.

Penggunaan Karbon Dioksida
    Selain untuk proses fotosintesis,karbon dioksida juga dipergunakan dalam bidang lain. Roti, misalnya akan dapat mengembang dalam oven karena soda kue atau ragi dalam roti itu membebaskan karbon dioksida. Gas karbondioksida yang dilepaskan tertangkap oleh kantung gluten yang terdapat dalam tepung gandum dan menggembungkannya. Minuman ringan maupun bir berbusa karena karbon dioksida yang larut dalam minuman itu melepaskan diri. Karbondioksida cair juga digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran, karena gas ini tidak dapat dibakar. Karbon dioksida disembunyikan menyelimuti api, sehingga oksigen tidak bersentuhan dengan bahan yang terbakar dan akhirnya api akan padam.
Komposisi gas di Atmosfer
Lebih Berat dari Gas Lain
    Gas karbon dioksida lebih berat dari gas lain di udara, sehingga sering gas ini memisah dan mencari tempat yang lebih rendah, seperti dasar jurang atau sumur tua. Komposisi gas lain seperti oksigen pada daerah ini sangat sedikit. Apabila mahluk hidup termasuk manusia memasuki daerah ini, maka ia akan mengalami kesulitan bernapas dan dapat meninggal dalam keadaan lemas akibat kekurangan oksigen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.