"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 02 Januari 2017

MELATI :PUSPA BANGSA INDONESIA

    Melati adalah kelompok tumbuhan dikotil dari marga Jasminum yang bunganya berukuran kecil, berbau harum dan sebagian besar berwarna putih. Anggota suku Oleceae ini mencakup sekitar 200 spesies yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. Karena memiliki nilai budaya dan ekonomis yang sangat tinggi bagi bangsa Indonesia, melati ditetapkan sebagai "bunga nasional " atau" puspa bangsa".

 Mekarnya bunga Melati
    Sebagian besar melati tumbuh liar di hutan-hutan. Tanaman ini diperkenalkan pertama kali di Indonesia oleh bangsa India. Pada saat ini, melati ditanam di berbagai wilayah Indonesia. Sentra penanaman melati berada di Jawa Tengah, terutama di kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal.

Bunga Melati
Bunga Melati
    Melati termasuk tumbuhan menahun yang berbentuk perdu. Tanaman ini berdiri tegak atau merambat dengan tinggi batang mencapai  2,5 m. Batangnya berkayu dan beanting banyak dengan diameter sekitar 1-2 cm. Daun tersusun saling berhadapan dan berselang-seling. Daun melati berbentuk jantung atau lonjong dengan ujung lancip dan permukaan mengkilap. Bunga yang tumbuh di ujung batang dapat berupa bunga tunggal atau bunga majemuk. Sebagian besar bunga melati memiliki bau yang harum.

Rimbunnya bunga Melati Putih
Syarat Pertumbuhan
    Pada umumnya, melati ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi dengan ketinggian 10-1.600 m di atas permukaan laut. Meskipun demikian, daya adaptasi melati berbeda-beda menurut jenisnya. Sebagai contoh, melati putih (Jasminum sambac) biasanya ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 600 m. Adapun melati hutan (Jasminum multiflorum) beradaptasi dengan baik pada ketinggian 1.600 m. Tanaman ini membutuhkan curah hujan sekitar 112-119 mm per bulan, temperatur udara 28o-36o C dan kelembabab udara sekitar 50-80%. Selain itu, melati juga memerlukan penyinaran matahari yang cukup bagi proses pertumbuhannya.

Melati Kuning
Perbanyakan Melati
   
Perbanyakan melati dapat dilakukan dengan setek batang. Batang melati yang digunakan untuk bibit ditmbuhkan dalam kantong plastik atau polybag sebelum dipindahkan ke lahan.
    Tanaman ini mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah tanam. Melati dapat diserang oleh hama dan penyakit. Serangga yang menjadi hama bagi tanaman melati antara lain adalah ulat palpita (Palpita unionalis), penggerek bunga (Hendecasis duplifascialsis), sisik pseudococcus (Pseudococcus longispinus), dan kutu putih (Dialeurodes citri).
   Adapun penyakit yang sering terdapat pada melati antara lain adalah hawar daun (akibat jamur Rhizcotonia solani), hawar benang (akibat jamur Marasmiellus scandesis) dan busuk bunga (akibat bakteri Erwinia tumafucuens).

Minyak Melati
    Minyak asiri bunga melati diambil melalui proses ektraksi atau penyulingan. Minyak melati yang dihasilkan merupakan bahan baku parfum dan kosmetika. Masyarakat Indonesia pada umumnya menggunakan melati sebagai campuran teh melati (jasmine tea). Bunga ini juga dijadikan pelengkap pada upacara adat dan ritual keagamaan. Selain itu, air perasan bunga melati dapat dimanfaatkan sebagai obat sakit mata, bengkak akibat sengatan serangga, sesak napas, jerawat, demam dan juga sakit kepala.
Minyak Bunga Melati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.