"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Sabtu, 24 September 2016

MATAHARI : BINTANG PUSAT TATA SURYA KITA

    Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi berupa massa gasraksasa yang bernyala dan panas. Tarikan gravitasinya yang kuat menahan bumi dan planet-planet lainnya tetap pada orbit tata surya. Cahaya dan panas matahari mempengaruhi segala obyek di Tata surya dan memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Para astronom memperkirakan bahwa matahari sudah berusia 4,6 miliar tahun dan akan tetap bersinar sekitar 7 miliyar tahun lagi. 
    Matahari merupakan obyek terbesar di Tata surya kita. Diameternya berukuran 109 kali lebih besar daripada diameter bumi. Komposisi matahari terdiri dari 75% hidrogen, dan 25% unsur-unsur lain seperti helium , karbon, nitrogen, dan oksigen. Dalam intinya yang padat dan panas , gravitasi memampatkan atom-atom hidrogen, sehingga terjadi reaksi nuklir yang membentuk helium dan melepaskan energi berupa panas dan cahaya yang dahsyat. Energi ini dilepaskan dari permukaan matahari sebagai radiasi dan memancar keluar dalam bentuk gelombang elektromagnetik, seperti gelombang panas, gelombang cahaya dan gelombang radio. Suhu di permukaan matahari mencapai 5.500oC, sementara di pusatnya mencapai 15 jutaoC.
Lidah Api di Permukaan Matahari
Jarak Matahari
    Jarak rata-rata matahari dari bumi mencapai 150 juta km. Cahaya dari matahari baru sampai ke bumi sekitar 8 menit. Meskipun demikian , matahari jauh lebih dekat ke bumi, daripada bintang manapun. Sebagai perbandingan bintang terdekat dari Matahari, Proxima Centauri, berjarak 4,3 tahun cahaya dari Tata surya kita. Artinya, cahaya dari Proxima Ceutauri baru mencapai matahari dalam waktu 4,3 tahun.

Bagian Matahari
    Matahari terdiri atas beberapa bagian. Bagian dalam matahari disebut inti matahari, dengan ketebalan mencapai 175.000 km dari titik pusat matahari. Kemudian permukaan matahari yang berpijar putih dan panas disebut Fotosfer (bulatan cahaya). Ketebalannya sekitar 400 Km. Adapun lapisan gas hidrogen yang berpijar merah disebut kromosfer (bulatan warna). Letaknya di atas fotosfer. Ketebalannya hanya beberapa kilometer. Pada lapisan ini, lidah api dan gas hidrogen berpijar yang disebut prominensea (bagian yang menonjol) sering menyembur keluar dan panjangnya dapat mencapai 60.000 km. Di sekeliling matahari terbentang jutaan kilometer lapisan gas tipis berwarna putih mutiara yang disebut korona. Dari korona ini tiapdetik tersembur jutaan ton aliran partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut angin matahari. Angin matahari ini berupa partikel listrik yang menyebar ke segala penjuru angkasa. Kawasan yang dikenai angin matahari disebut heliosfer yang terpancar keluar dari matahari sekitar 150 kali jarak bumi-matahari. Batas terhentinya angin matahari yakni di pinggir luar tata surya kita disebut heliopause. Angin matahari dapat menimbulkan aurora, yaitu cahaya berwarna di atas kawasan kutub bumi, dan badai magnetik yang menyebabkan gangguan listrik dan penerimaan radio.

Sumber Kehidupan
    Di bumi takkan ada mahluk hidup tanpa energi matahari dalam bentuk panas dan cahaya. Matahari memberikan energi sangat besar setiap hari. Samudera dan laut menyimpan energi ini dan menjaga suhu bumi tetappada kehangatan yang memungkinkan berbagai mahluk hidup untuk hidup. Akan tetapi cahaya matahari juga dapat berbahaya bagi manusia. Kulit manusia sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari. Meskipun begitu atmosfer bumi dapat menghambat sebagian sinar ultraviolet yang merugikan itu. Terbakar sinar matahari juga merupakan resiko yang dapat menimbulkan kanker kulit. Selain itu, sinar matahari juga berbahaya bagi mata manusia. Karena itu, jangan pernah menatap matahari secara langsung, bahkan dengan kacamata atau ketika terjadi gerhana.

Masa depan matahari
    Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan hidrogen dan helium bercampur debu yang mengerut karena gravitasinya sendiri. Pengerutan ini memanaskan awan hingga terjadi reaksi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sejak itu matahari mulai bersinar secara teratur. Akan tetapi, matahari tidak akan bersinar selamanya karena pada akhirnya bahan bakarnya akan habis. Reaksi fusi nuklir yang menyalakan matahari tergantung pada unsur hidrogen, namun hidrogen di pusat matahari juga akan habis. Reaksi nuklir mengubah sekitar 37% dari hidrogen di pusat matahari menjadi helium.
    Para astronom memperkirakan bahwa matahari akan padam sekitar 7 miliar tahun lagi.  Dalam jangka waktu 3 miliar tahun lagi, matahari akan cukup panas untuk mendidihkan air samudera bumi. Dalam waktu 4 miliyartahun kemudian, matahari akan menghabiskan hidrogen dan mengembang menjadi sebuah bintang raksasa hingga menelan planet Merkurius. Matahari pada saat itu akan lebih cemerlang sekitar 2.000 kali dari yang sekarang sehingga dapat melelehkan batuan bumi. Pada saat itu planet-planet di luar Tata surya kita akan menjadi lebih hangat.
 Matahari
 Struktur Matahari
Bagian-bagian dari Matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.