"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Jumat, 04 November 2016

KUMBANG : SERANGGA DENGAN SAYAP BERWARNA-WARNI

    Kumbang merupakan serangga dari bangsa Coleoptera yang memiliki sayap luar yang keras dan sayap dalam yang berupa membram atau selaput. Golongan hewan ini terdiri dari sekitar 350.000 spesies. Kumbang dapat ditemukan di hampir semua ekosistem, kecuali di laut dan di padang salju. Tubuh kumbang terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kutikula atau kulit kumbang dilindungi oleh kitin, yaitu lapisan keras yang terbuat dari bahan tanduk. Kepala kumbang dilengkapi dengan sepasang antena, mata dan mulut. Bagian dada tersusun atas tiga segmen yang masing-masing mempunyai sepasang kaki. Sayap luar yang disebut elytra, tertanam pada segmen pertama. Adapun sayap dalam terlindung oleh elytra yang keras. Sayap dalam ini berfungsi utuk terbang. Adapun bagian perut kumbang terletak dibawah dada. Perut kumbang berisi organ-organ pencernaan dan reproduksi.
Antena dan Setae
    Antena dan Setae merupakan organ sensoris pada kumbang. Antena digunakan untuk mendeteksi makanan dan feromon (zat kimia yang dilepaskan oleh hewan untuk menarik perhatian pasangan). Adapun Setae (bulu halus pada tubuh) mampu mendeteksi sentuhan, bunyi, bau, rasa dan kilatan cahaya.

Tempayak
     Selama hidupnya, kumbang mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri dari empat fase, yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Kumbang betina yang telah dibuahi akan meletakkan telurnya di dekat sumber makanan. Setelah beberapa hari, telur menetas menjadi larva yang disebut tempayak. Pada tahap ini Tempayak mengalami proses pertumbuhan dan pergantian kulit. Setelah pertumbuhannya maksimal , kumbang memasuki fase pupa dengan membentuk kepompong. Fase pupa sering disebut fase istirahat karena kumbang seolah-olah tidak melakukan aktivitas. Meskipun demikian, beberapa tahap pembentukan organ tubuh terjadi pada fase ini. Fase dewasa ditandai dengan keluarnya kumbang dari kepompong. Pada fase ini sayap dalam dan elytra keluar dari dalam kepompong.

Parasit
    Makanan kumbang bervariasi. Sebagian besar kumbang memakan bagian-bagian tenaman seperti daun, akar dan bunga. Beberapa jenis kumbang merupakan pemakan bangkai dan pemangsa hewan invertebrata seperti serangga dan siput. Sekitar 100 spesie kumbang menjadi hewan parasit bagi manusia. Serangga ini menyebabkan kerusakan beberapa komoditas pertanian seperti kentang dan perkebunan seperti kentang, kapas, dan kayu. 
    Selain itu, kumbang juga menjadi vektor atau perantara berbagai penyakit. Meskipun demikian, beberapa jenis kumbang bermanfaat bagi manusia. Para petani menggunakan kumbang kepik (suku Coccinellidae) sebagai predator alami yang memangsa kutu daun pada tanaman. Adapun kumbang tanah (suku Carabidae) memangsa ngengat dan ulat pada tanaman kentang dan tanaman kayu.

Simbiosis Mutualisme
    Kumbang juga dapat ditemukan di sarang semut atau rayap. Kumbang menjadikan sarang tersebut untuk berlindung dari pemangsanya. Sebagai imbalannya, kumbang membersihkan sarang dengan cara memakan kotoran semut atau rayap. Hubungan ini disebut simbiosis mutualisme (hubungan saling menguntungkan antara dua organisme)

Kumbang Koksi
 Kumbang Emas
 Kumbang Koksi Kuning
 Kumbang Kura-kura Emas
Kumbang Tanduk

Sumber : Ensiklopedi Umum Untuk Pelajar dan Pustaka Alam Life : Serangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.