"SELAMAT DATANG DI BLOG EKOGEO"(Pendidikan, Geografi dan Lingkungan)

Senin, 07 Desember 2015

MENGENAL MAMALIA LAUT INDONESIA

   Wilayah perairan Indonesia yang sangat luas yang terdiri atas laut dangkalan, laut tepi, laut dalam dan beberapa Lubuk laut(Basin) dan Palung Laut (Trog) ternyata menyimpan kekayaan fauna laut yang tidak terhingga jumlahnya, baik berupa jenis, spesies dan populasinya. Pada Bagian ini saya akan memperkenalkan kekayaan Fauna Indonesia dari Jenis Mamalia Laut yang tersebar di seluruh wilayah laut Indonesia . Secara garis besar ada 3 jenis mamalia laut yang ditemukan di perairan Indonesia yaitu Paus, Lumba-Lumba, dan Dugong(Duyung). Adapula mamalia laut Indonesia dari jenis Lumba-lumba yang memasuki jauh wilayah perairan air tawar di sungai-sungai Kalimantan yaitu Pesut yang ditemukan di sungai Mahakam dan Danau-danau di Pulau Kalimantan. Secara umum populasinya termasuk terancam dan harus ada usaha-usaha perlindungan yang lebih ketat.
   Jenis pertama yang melintas di perairan Indonesia adalah Paus. Mamalia ini bernafas dengan paru-paru dan menggunakan sirip sayap untuk keseimbangan dan sirip ekor untuk berenang. Karena bernafas dengan paru-paru setiap satu Jam Paus ini muncul kepermukaan untuk menghirup udara segar. Di Indonesia ada sekitar 24 Jenis Paus yang diketahui melintas diperairan Indonesia terutama wilayah perairan bagian Timur yang lautnya cukup dalam. Dari ke 24 Jenis Paus ini yang sering melintas ada 6 spesies Paus dan menjadi target buruan warga di Kepulauan Solor yaitu Jenis Paus Kotaklema, Paus Sperma, Paus Pilot, Paus Biru, Paus Minke dan Paus Fin. Bahkan Paus Kotaklema sering menjadi buruan masyarakat desa Lamalera di Pulau Lembata untuk dikonsumsi dagingnya.Di Desa ini Paus yang dikenal dengan sebutan Paus Lodan menjadi buruan masyarakat secara turun menurun dan biasanya berlangsung antara Bulan September sampai Nopember . Sedangkan Paus-Paus lain ada satu dua yang menjadi target perburuan. Tradisi perburuan Paus di P.Lembata Nusa Tenggara Timur sekarang ini terhenti karena ada larangan pemerintah dalam bentuk peraturan Undang-Undang karena Paus-Paus yang melintas di perairan Indonesia sangat terancam bahkan nyaris punah. Laut Flores, Laut Sawu, Laut Banda, Laut Sulawesi adalah habitat utama fauna ini sedangkan selat Makasar, Selat ombai, Selat Wetar menjadi tempat perlintasan Fauna ini dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik.. Paus Biru adalah Jenis Paus dengan ukuran paling besar yang melintas di perairan Indonesia Timur, panjangnya bisa mencapai 31 meter dengan berat antara 100-150 ton dan menjadi fauna terbesar di planet Bumi.
   Jenis kedua yang ditemukan di Indonesia adalah Lumba-Lumba. Ada 10 Jenis Lumba-lumba yang ditemukan di perairan Indonesia dan yang terbanyak adalah Lumba-lumba Hidung botol. Di perairan Kepulauan Seribu atau Ancol banyak warga yang berekreasi menuju pulau-pulau wisata disana sering menjumpai pertunjukan atau atraksi memukau Lumba-lumba ini di perairan Laut Jawa. Anda akan sangat beruntung melihat pemandangan yang memukau dari Lumba-Lumba endemik Indonesia ini. Lumba-lumba juga dikenal sebagai mamalia yang suka menolong manusia apabila terancam tenggelam, banyak kasus lumba-lumba di perairan Indonesia membantu penumpang kapal yang mengalami kecelakaan untuk tetap terapung di laut dan membawa ke pulau terdekat.
    Jenis ketiga adalah Dugong-dugong atau Duyung atau Sapi Laut yang banyak ditemukan di perairan Indonesia Timur terutama laut Arafura dan perairan sekitar Kepulauan Raja Ampat, papua Barat. Mamalia ini sering terlihat menggendong anaknya ketika berenang sehingga pemandangan ini sering menggambarkan legenda atau mitos putri Duyung. Sebenarnya Dongeng ini berasal dari kehidupan Dugong yang begitu romantis dan dapat mengeluarkan air mata apabila ada kawanannya yang mati terbunuh atau kehilangan anaknya.
    Jenis keempat adalah Pesut atau Lumba-lumba air tawar yang di Indonesia ditemukan di sepanjang aliran Sungai Mahakam Kalimantan Timur, bahkan ada beberapa yang menetap di beberapa danau misalnya danau Sentarum di Kutai. Namun Populasi Pesut Mahakam ini sudah mulai jauh berkurang dan kelangsungan hidupnya mulai terancam. Pendangkalan dan sedimentasi sungai Mahakam serta aktivitas manusia di sepanjang sungai ini diduga menjadi penyebab utamanya. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk melindungi dan menjaga kelestarian Mamalia-mamalia laut Indonesia.
Paus Bowhead/Paus Bungkuk
Paus Bryde
Kawanan Lumba-lumba Mulut Botol
Induk Dugong dan Anaknya di perairan Laut Arafuru
Dugong di perairan Raja Ampat, Papua
Paus Fin whale yang melintas di Laut Sawu, NTT
Paus Grey Whale
Paus Humpback Whale
Paus Kotaklama
Paus Kotaklama yang menjadi target buruan masyarakat Lamalera
Masyarakat Lamalera sedang berburu Paus di Laut Flores
Lumba-Lumba Totol
Lumba-Lumba Humpback
Kawanan Lumba-lumba di perairan Kepulauan Seribu
Lumba-Lumba bergaris
Lumba-Lumba Biasa
Lumba-Lumba Fraser
Lumba-Lumba Gigi Kasar
Lumba-Lumba Hidung Botol
Lumba-Lumba Paruh Panjang
Lumba-Lumba Abu-Abu
Lumba-Lumba Putih
Paus Minke yang sering melintas di perairan Indonesia Timur
Paus Minke sering bermigrasi ke laut Tropis
Paus Pembunuh frekuaensi lintasan di Indonesia termasuk langka
Pesut di Sungai Mahakam
Pesut beratraksi di danau Sentarum, Kalimantan Timur
Pesut Mahakam berenang di perairan dangkal Mahakam
Paus Pasifik Tenggara juga melintas di Indonesia Timur
Paus Sperma melintas di Laut Flores

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon maaf, Blog Ini dibuat dengan konten berbagai sumber untuk menumbuhkan cinta lingkungan pada generasi muda Indonesia baik flora, fauna maupun alamnya dan sama sekali tidak bertujuan komersial.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.